Mobil Datsun salah satu produk Nissan yang banyak dijual di Indonesia.(Dok/freepik)PRIORITAS, 13/5/25/(Tokyo): Dari informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Selasa (13/5/25) menyebutkan, pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 lebih karyawan di seluruh dunia akibat kinerja keuangan yang buruk, kembali akan dilakukan Nissan, produsen mobil asal Jepang.
Adanya PHK tambahan ini, jumlah karyawan Nissan yang terdampak mencapai 20.000 orang, atau sekitar 15 persen dari total tenaga kerja Nissan secara global. Demikian laporan NHK, stasiun penyiaran nasional Jepang, Senin (12/5/25).
Sesuia informasi, Nissan mencatat kerugian bersih sebesar 750 miliar yen (lebih dari Rp84 triliun) pada tahun fiskal 2024, yang berlangsung dari 1 April 2024–31 Maret 2025.
Asumsi sebelumnya, pada awal Maret lalu, kerugian tersebut diperkirakan hanya sekitar 80 miliar yen (sekitar Rp8,97 triliun), menurut NHK.
Ganti CEO
Akibat kondisi keuangan yang semakin parah, Nissan pada Maret mengganti CEO Makoto Uchida dengan Ivan Espinosa, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur perencanaan perusahaan otomotif tersebut.
Jabatan Espinosa resmi sebagai Presiden dan CEO Nissan mulai 1 April 2025.
Perusahaan Nissan Motor, yang didirikan pada 1933, membuat dan menjual kendaraan dengan merek Nissan, Infiniti, dan Datsun. Produk dengan merek Datsun dihentikan produksinya secara global pada 2022, setelah dihidupkan lagi pada 2013 untuk menyasar pasar otomotif di India, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan. (P-*r/Armin M)
Related posts
Terdaftar di Dewan Pers
Trending Minggu Ini
No Comments