PRIORITAS, 21/10/25 (Jakarta): Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar mengatakan pertumbuhan ekonomi belum dirasakan masyarakat. Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Selasa (21/10/25).
Seperti diketahui, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/25), Presiden Prabowo Subianto menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu tertinggi di antara negara G20, yakni 5,12 persen selama satu tahun pemerintahannya.
Hanya saja menurut Media harga beras masih mahal. Sehingga, pertumbuhan ekonomi yang diklaim meningkat belum dirasakan langsung oleh masyarakat. “Pertumbuhan ekonomi itu enggak bicara apa pun terkait korupsi, ketimpangan ekonomi termasuk juga akses terhadap layanan publik. Mungkin enggak kalau negara pertumbuhan ekonomi tinggi layanan publiknya buruk mungkin sekali,” ujar Media di Jakarta, sebagaimana dilandir dari Kompas.com.
“Itu kenapa saya lihat sekarang pertumbuhan ekonomi itu tidak sampai di meja masyarakat, beras masih mahal sekarang meskipun swasembada pangan,” tambahnya.
Lebih lanjut menurut Media, 40 persen tanah bersertifikat hanya dimiliki oleh 60 keluarga di Indonesia. ”Bicara soal investasi, memang investasi kita naik cukup signifikan tapi kita perlu bicara soal eksploitasi dari buruh kita, upah murah. Hari ini kita tahu banyak pekerja yang sulit sekali karena outsourcing,” katanya.
Sementara itu, banyak PR menanggapi pernyataan dari Celios, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani mengakui banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Dikatakan Rosan, para investment banking dan sejumlah orang di luar negeri memprediksi Indonesia bisa menjadi negara nomor enam atau tujuh besar pada 2045. “Iya betul PR banyak dan bagaimana sekarang kita mencoba meng-address PR kita agar kita benar-benar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi nomor enam atau tujuh di tahun 2045, seperti target Indonesia emas 2045,” katanya.
Hanya saja Rosan tidak menjabarkan PR apa saja yang harus dikerjakan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut (P-*r/am)
No Comments