Tonton Youtube BP

Uma Hapsari: London Fashion Week 2025 awal langkah besar ‘1001 Shoes’

Rebecca Wilhelmina T
12 Oct 2025 09:09
3 minutes reading

PRIORITAS, 12/10/25 (Jakarta): Keikutsertaan dalam gelaran London Fashion Week (LFW) 2025 pada September lalu, sangat membekas di hati Uma Hapsari.  Desainer sepatu yang merupakan Co-Founder “1001 Shoes” itu menganggap debut brand sepatu karyanya di LFW 2025 menjadi awal dari langkah yang lebih besar untuk memperkuat daya saing jenama atau brand Indonesia di pasar global.

Uma Hapsari menambahkan, keikutsertaan dalam London Fashion Week 2025 menjadi pengalaman berharga yang membuka wawasan mengenai standar internasional dalam industri mode.

“Keikutsertaan dalam ‘London Fashion Week’ membukakan mata terhadap skala global dan cara kerja yang lebih sesuai standar internasional. Pengalaman ini memacu untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, dan metode kerja dalam industri fesyen yang menantang,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (11/10/25), seperti dilansir dari Antara.

Uma menilai pencapaian tersebut bukan akhir dari perjalanan, melainkan langkah penting menuju target jangka panjang.

“Penampilan di London Fashion Week bukan membuat kami ingin merevisi target ‘1001 Shoes’, melainkan menjadi milestone (target capaian) baru. Target perusahaan memang selalu untuk menjangkau pasar global,” ujar Uma membagikan pengalamannya.

“Meskipun ada rasa senang, disadari juga banyaknya pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan,” tambahnya. Ia mengatakan, brand sepatu “1001 Shoes” didirikannya bersama Kiki Siantar.

Uma Hapsari (kiri) bersama ‘influencer’ Kiki Siantar berkolaborasi merilis “1001 Shoes” yang ditampilkan dalam London Fashion Week 2025. (Ist.)

Kolaborasi dengan desainer Vietnam

Debut “1001 Shoes” di London Fashion Week 2025 merupakan kolaborasi dengan desainer asal Vietnam, Tran Hung. Desainer muda itu menampilkan peragaan koleksi Spring/Summer 2026 bertajuk “Spring, Summer, Fall, Winter and Spring” yang digelar di Spitalfields, London, September lalu.

Koleksi tersebut menggambarkan siklus kehidupan manusia melalui narasi visual mulai dari kisah Adam dan Hawa, masa mengandung, kanak-kanak, hingga keanggunan usia matang, dengan simbol musim semi sebagai lambang pembaruan.

Tran Hung, yang dikenal dengan pendekatan keterampilan yang berkelanjutan, menampilkan material seperti tulle, organza, dan kain daur ulang dalam rancangan busananya. Sementara itu, “1001 Shoes” menghadirkan 53 pasang heels dan loafers yang dirancang khusus untuk melengkapi tampilan koleksi Tran Hung tersebut.

Setiap pasang sepatu menghadirkan palet warna yang merepresentasikan empat musim: pastel lembut untuk musim semi, oranye dan kuning terang untuk musim panas, burgundy dan cokelat hangat untuk musim gugur, serta abu-abu lembut untuk musim dingin.

Beberapa desain menonjol di runway, seperti pump berujung lancip berwarna oranye terang dengan hak berbentuk bulan sabit dan loafers satin putih dengan detail logam. Perpaduan bahan satin dan kulit lembut dengan tali silang tipis menegaskan perhatian merek itu pada kenyamanan dan estetika secara bersamaan.

Didirikan oleh Uma Hapsari dan Kiki Siantar Huillet, “1001 Shoes” membawa filosofi bahwa keindahan dan kenyamanan dapat berjalan seimbang. Nama “1001” (dibaca one-o-o-one), melambangkan keyakinan bahwa hanya satu dari seribu sepatu yang benar-benar mampu menghadirkan keduanya.

Kolaborasi 1001 Officiel x Tran Hung di London Fashion Week menjadi penanda awal bagi “1001 Shoes” untuk memperluas jangkauan ke pasar internasional, sekaligus memperkenalkan keahlian desain dan pengrajin sepatu Indonesia ke panggung mode dunia. (P-rwt)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x