Tonton Youtube BP

52 orang tewas dalam bencana longsor dan banjir di Nepal

Jeffry Wuisan
6 Oct 2025 09:43
3 minutes reading

PRIORITAS, 6/10/25 (Kathmandu): Sebanyak 52 orang dinyatakan tewas dan tujuh lainnya masih hilang serta 29 orang terluka,  akibat bencana tanah longsor dan banjir yang melanda Nepal dalam 24 jam terakhir.

Menurut informasi yang diperoleh Beritaprioritas.com hari Senin (6/10/25).

Provinsi Koshi di Nepal menderita paling besar akibat tanah longsor dan banjir tersebut.

Markas Besar Kepolisian Bersenjata menyebut, distrik Ilam sendiri melaporkan 37 kematian, sementara distrik lain di provinsi tersebut juga mencatat 12 kematian lagi. Satu orang masih hilang di Koshi, dan sedikitnya 17 orang terluka.

Di Provinsi Madhes, tiga orang tewas dan satu orang terluka di Rautahat, setelah tersambar petir, sementara operasi pencarian sedang dilakukan untuk satu orang hilang di Bara.

Provinsi Bagmati melaporkan empat orang terluka dan empat orang hilang, sementara Provinsi Sudurpaschim mencatat delapan orang terluka akibat insiden terkait hujan.

Pihak berwenang Nepal sampai kini terus melakukan operasi penyelamatan dan bantuan, karena hujan lebat dan risiko tanah longsor masih terjadi di beberapa wilayah.

Hujan monsun

Nepal menghadapi banjir dan tanah longsor parah setelah hujan monsun lebat selama berhari-hari.

Pihak berwenang memperingatkan jumlah korban diperkirakan akan meningkat,  seiring berlanjutnya operasi penyelamatan dan pengumpulan informasi dari daerah-daerah terpencil.

Sebuah truk barang coba melintas di jalan kota Nepal yang banjir. Banyak kendaraan akhirnya mogok di tengah jalan karena tingginya air banjir.(nepalnews)

Sungai-sungai seperti Koshi, Mechi, Narayani, dan Bagmati telah melampaui tingkat bahaya, membanjiri permukiman dataran rendah dan membobol tanggul.

Medan pegunungan, penggundulan hutan, dan lereng yang tidak terlindungi memperburuk bahaya, sementara jalan raya dan jembatan tetap terhalang di beberapa distrik.

Meski tahun ini, respons proaktif pemerintah Nepal yang baru jauh lebih baik, terutama sistem informasi bencana dan peringatan dini, namun jumlah korban jiwa masih tergolong tinggi.

Tahun lalu di saat Nepal diperintah pemimpin yang korup, jumlah korban jiwa lebih tinggi lagi mencapai 200-an orang dan 50 hilang serta ratusan luka-luka.

Dalam bencana Oktober ini, provinsi Koshi melaporkan 46 kematian, sementara enam kematian terjadi di Provinsi Madhesh. Lebih dari 500 rumah tangga di Jhapa, 70 di Kavre, dan banyak lainnya telah mengungsi.

Pemerintah menekankan angka-angka ini masih awal, karena hujan lebat dan tanah longsor membatasi akses ke desa-desa terpencil, lapor Nepal News.

Tim bantuan terus menjangkau masyarakat terdampak, dan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.

Jalan rentan

Jalan raya di Nepal sangat rentan tersumbat saat hujan deras, karena medannya yang curam dan bergunung-gunung.

Para pengendara di jalur di pegunungan Nepal harus ekstra hati-hati karena selain jalan licin material longsor masih sering jatuh akibat curah hujan tinggi (nepalnews)

Lereng yang jenuh air sering memicu tanah longsor, mengirimkan lumpur, batu, dan puing ke jalan raya.

Erosi tepi sungai dan banjir bandang dapat menghanyutkan jembatan atau melemahkan tanggul, terutama di jalan raya seperti Prithvi, BP, Araniko, dan Narayangadh-Muglin.

Jalan sempit, dinding penahan yang tidak memadai, dan penggundulan hutan memperburuk kerentanan.

Selama musim hujan saat ini, beberapa titik di jalan raya utama terblokir, sehingga menghambat transportasi darurat dan operasi penyelamatan.

Penyumbatan ini menyoroti perlunya stabilisasi lereng, perlindungan tanggul, dan pemantauan berkelanjutan untuk mengurangi gangguan dan meningkatkan keselamatan publik.

Jalan-jalan utama seperti Jalan Raya Prithvi (Kathmandu–Pokhara), Jalan Raya Narayanghat–Muglin, Jalan Raya BP (ruas Bhakunde–Nepalthok), dan Jalan Raya Mechi, telah dialihkan karena mengalami longsor dan nyaris putus tergerus air sungai.

Kerusakan terjadi setelah hujan terus menerus yang menyebabkan Sungai Roshi mengikis sebagian jalan raya.

Bandara Internasional Tribhuvan Nepal untuk sementara menangguhkan penerbangan, karena hujan deras dan jarak pandang terbatas.

Sebanyak 140 penerbangan domestik dibatalkan, sementara beberapa penerbangan internasional dialihkan sementara ke negara tetangga India atau Bangladesh.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x