Deretan Drone jet Ukraina yang terbukti efektif bertugas mencegah serangan ratusan drone bom bunuh diri atau kamikaze Rusia.(kyivindependent)PRIORITAS, 15/9/25 (Kyiv): Sejumlah negara Eropa terutama anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO), akhirnya minta belajar ke militer Ukraina cara efektif untuk mencegah atau menangkal serangan drone bunuh diri atau kamikaze Rusia.
“Kita perlu bersiap menghadapi perang, jadi sudah saatnya belajar dari Ukraina,” kata sejumlah diplomat militer Eropa, seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Senin (15/9/25).
Negara-negara anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara, terutama yang berbatasan sangat dekat dengan Rusia, baru sadar peralatan pertahanan canggih dan mahal tidak akan sepenuhnya mampu menembak jatuh serangan drone Rusia.
Serangan drone Rusia yang diluncurkan dari Belarus ke Polandia 10 September 2025 lalu, menjadi bukti nyata. Dari 19 drone umpan Gerbera yang ‘menyerang’ negara tersebut hanya dua atau empat yang berhasil dicegat.
Artinya tingkat keberhasilan pertahanan udara Polandia sangat jauh hanya sekitar 21 persen. Jadi 79 persen serangan musuh tembus.
Padahal negara sekutu NATO da AS tersebut sudah dilengkapi dengan radar canggih, rudal anti pesawat udara, bahkan sejumlah skadron pesawat tempur dengan rudal mahal.
Pertahanan Ukraina
Jika dibandingkan dengan pertahanan anti-drone Ukraina, pertahanan Polandia masih belum apa-apa. Ukraina sudah terbukti mampu menangkal serangan ratusan drone Rusia dalam satu hari.
Sebagai contoh, pada Senin lalu (8/9/2025) Rusia menyerang Ukraina dengan 805 drone termasuk 13 peluru kendali berbagai jenis. Namun Ukraina mampu menjatuhkan 747 drone dan 4 rudal.
Jika dikalkulasi, keberhasilan pertahanan anti-drone Ukraina sudah sekitar 92 persen berhasil. Ukraina hanya masih agak lemah pada persejantaan anti-rudal supersonik, karena sejak dulu sulit memperoleh bantuan baterai anti rudal dari sejumlah negara sekutu AS.
Melihat tingkat keberhasilan Ukraina tersebut dalam menangkal drone Rusia, negara-negara Eropa saat ini tengah berebut untuk mendapatkan sistem anti-drone Ukraina.
Mereka juga ingin belajar mengoperasikan peralatan Drone yang lebih efektif, sepeti drone pencegat First Person View (FPV) berkecepatan tinggi ODIN Win_Hit, produksi Ukraina.
“Sebelumnya kami sudah berdiskusi dengan pihak Ukraina, tentang investasi dalam pesawat nirawak pencegat, tetapi sekarang kami semakin tertarik pada mereka,” ujar seorang diplomat militer Eropa kepada Kyiv Independent, tanpa menyebut nama.

Drone pencegat Ukraina. Setiap drone berharga di bawah $2.000 dan berhasil menembak jatuh drone bunuh diri Rusia seperti Geran.(kyivindependent)
Lonjakan pertanyaan
Dalam beberapa jam setelah serangan drone Rusia ke Polandia, firma penasihat pertahanan Ukraina Triada Trade Partners melihat lonjakan pertanyaan dari Eropa, untuk pencegat drone dan sistem peperangan elektronik (EW), kata Bohdan Popov, kepala departemen analitis perusahaan.
Ia mengatakan permintaan tidak hanya datang dari Polandia, tetapi juga perusahaan-perusahaan dari Jerman, Denmark dan negara-negara Baltik telah menghubungi perusahaan tersebut.
“Rusia telah menunjukkan bahwa mereka tidak takut untuk menyerang negara-negara NATO secara langsung. Jadi, negara-negara NATO sekarang sedang mencari solusi,” kata Popov.
Permintaan terbesar adalah untuk drone pencegat baru yang diproduksi Ukraina sekitar tiga bulan lalu dan pertama kali ditunjukkan Presiden Volodymyr Zelensky.
Drone pencegat Ukraina, didanai Yayasan Prytula. Yayasan tersebut melaporkan setiap drone berharga di bawah $2.000 dan berhasil menembak jatuh drone Rusia seperti Geran.
Negara-negara Eropa sebagian besar tidak siap menghadapi peperangan pesawat tak berawak, sehingga mereka bergegas mencari solusi di Ukraina yang memiliki pengalaman menggunakan pesawat tak berawak.
Senjata sangat mahal
Negara-negara Barat tidak memiliki teknologi murah untuk menjatuhkan drone, karena mereka telah menimbun senjata mahal, yang dimaksudkan untuk penggunaan presisi terbatas terhadap target mahal seperti rudal jelajah dan balistik.
Serangan drone Rusia ke Polandia lima hari lalu itu, telah memicu keterlibatan NATO.
“Pasukan yang terdiri dari F-16 Polandia, F-35 Belanda, AWACS Italia, Transport Tanker Multiperan NATO, dan Patriot Jerman dikerahkan”, ungkap Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.
Satu sistem Patriot saja menghabiskan biaya hingga $1 miliar, satu F-35 sekitar $82,5 juta dan satu NATO Multi Role Tanker Transport mencapai $150 juta — dan ini sebelum biaya operasional.
Menurut laporan, tiga drone Rusia ditembak jatuh menggunakan rudal AIM-9 Sidewinder, yang masing-masing menghabiskan biaya sekitar $400.000 atau totalnya $1,2 juta.

Drone Gerbera Rusia terbang di atas Ukraina. Drone sejenis ini yang menyerang Polandia, 10 September 2025 lalu. (unitedmedia24)
Padahal drone Rusia yang dijatuhkan itu, hanya pesawat nirawak tiruan terbuat dari kayu lapis dan busa yang harganya hanya sekitar $10.000.
Jika menggunakan drone pencegat Ukraina, anggaran yang dikeluarkan NATO akan sangat jauh lebih murah.
Kawanan drone pencegat Ukraina saat ini adalah quadcopter super-kuat, yang mencapai kecepatan dan ketinggian jauh melampaui drone FPV Rusia. Harga drone Ukraina itu hanya sekitar $5.000 per unit.
Setiap drone pencegat Ukraina dilengkapi dengan bahan bom, yang akan meledak saat berada di sekitar target drone Rusia yang akan dijatuhkan dari langit.
Ada kecurigaan
Meskipun sangat meningkat minat dari perusahaan dan militer asing terhadap anti-drone Ukraina, ada juga kecurigaan di kalangan produsen tentang mata-mata.
“Kami menerima pertanyaan dari seluruh dunia,” ujar seorang pendiri Wild Hornets, sebuah yayasan amal yang juga memproduksi pesawat nirawak pencegat Sting,
“Namun, kita tahu bahwa ini kemungkinan besar merupakan spionase industri terselubung untuk mendapatkan solusi yang siap pakai,” jelasnya.
Secara teori, Ukraina dapat mengekspor pesawat tanpa awak, tetapi hanya dengan izin dari Kantor Pengawasan Ekspor Pemerintah Ukraina, yang merahasiakan standar dan mengizinkan mengirim senjata ke luar negeri.
Jika permintaan internasional untuk pencegat drone meningkat seiring meningkatnya ancaman Rusia terhadap NATO, Kyiv dapat mengizinkan produsen pertahanan Ukraina untuk mengekspor lebih banyak produk, terutama ke negara-negara tetangganya.
“Tidak ada yang tahu hari ini apa yang akan terjadi besok, atau dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Ukraina adalah solusi terbaik untuk semua pertanyaan tentang bagaimana melawan Rusia dan mempertahankan diri dari serangan udara Rusia,” kata Popov.(P-Jeffry W)
No Comments