PRIORITAS, 1/9/25 (Jakarta): Aksi unjuk rasa meledak di berbagai wilayah di Indonesia karena kondisi ekonomi yang belum merata. Massa menuntut keadilan sosial sekaligus menyoroti kemewahan pejabat negara.
Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal menekankan, kesejahteraan rakyat masih jauh dari kata merata. Hal itu bisa memicu emosi masyarakat jika diprovokasi pihak tertentu.
“Ini menjadi api dalam sekam yang akan mudah menyulut emosi masyarakat, jika kemudian ada atau ditunggangi oleh tindakan-tindakan yang provokatif,” jelas Faisal dalam diskusi publik, Senin (1/9/2025).
Selain itu, Faisal menyoroti kemewahan tunjangan yang dinikmati pejabat, elit politik, dan petinggi BUMN. Situasi ini membuat kesenjangan semakin terasa.
“Data menunjukkan manakala elit politik, para pejabat negara, dan petinggi, termasuk petinggi BUMN juga, menikmati kemewahan melalui berbagai tunjangan,” tambahnya.
Kondisi ekonomi rakyat juga tampak dari indikator pengeluaran per kapita. Banyak warga masih hidup di bawah Rp 1 juta per bulan, sementara daya beli kelas menengah menurun.
Tingkat pengangguran memang turun menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), tapi pekerja informal justru meningkat. Hal ini menambah ketidakstabilan ekonomi.
“Jadi ada pelebaran ketimpangan di sini. Ditambah lagi pada saat yang sama kalau kita lihat ada kecenderungan masyarakat untuk meminjam uang karena kebutuhan meningkat,” pungkas Faisal. (P-Khalied M)
No Comments