30.9 C
Jakarta
Sunday, July 20, 2025

    Harga beras di Parigi Moutong melonjak, perintah Gubernur Anwar Hafid: Stabilkan!

    Terkait

    PRIORITAS, 19/7/25 (Palu): Melonjaknya harga beras di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), beberapa pekan terakhir ini memperoleh respons cepat pemerintah provinsi.

    Gubernur Sulteng, Dr. Anwar Hafid, M.Si, langsung menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengambil langkah strategis guna menstabilkan harga dan menjamin pasokan beras di pasaran.

    Terpantau di lapangan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sulteng, Dr. Rudi Dewanto, SE, MM, memimpin pengecekan lapangan bersama instansi terkait di dua pasar tradisional utama, yakni Pasar Sentral Tagonu Parigi dan Pasar Tolai.

    Rudi Dewanto dalam rapat persiapan pengecekan, mengungkapkan bahwa lonjakan harga beras dipicu oleh tingginya arus keluar beras dari Parigi Moutong ke daerah lain seperti Gorontalo dan Manado.

    “Faktor letak geografis yang strategis serta kerjasama dagang antarpelaku usaha menyebabkan petani lebih memilih menjual beras ke luar provinsi karena tawaran harga yang lebih tinggi,” kata Rudi Dewanto di ruang rapat Wakil Bupati Parigi Moutong, pada Jum’at (18/7/2025), dikutip Beritaprioritas Sabtu (19/7/25).

    Intervensi Pemda dan Bulog

    Sesuai rilis Biro Adpim Pemprov Sulteng, melonjaknya harga beras di luar provinsi Sulteng lebih menggiurkan. Banyak petani lebih memilih menjual ke sana. “Ini harus disikapi agar pasokan untuk kebutuhan dalam daerah tetap terjaga,” ujarnya.

    Sebagai solusi, Rudi Dewanto menegaskan pentingnya intervensi pemerintah daerah (pemda) dan Perum BULOG, termasuk usulan agar petani menyisihkan minimal 20 % hasil panennya untuk dikelola BULOG Sulawesi Tengah. Langkah ini sejalan dengan kesepakatan bersama yang telah dibentuk awal tahun 2025 antara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perum BULOG, pelaku usaha penggilingan padi, dan Kodam XIII/Merdeka.

    “Kami berharap keseimbangan antara kebutuhan lokal dan keuntungan petani bisa terjaga. Harga tetap stabil, masyarakat tenang,”ujar Rudi

    Ia juga meminta Pemkab Parigi Moutong untuk segera menginventarisasi dan mengusulkan nama-nama pedagang yang akan menjadi mitra BULOG dalam penyaluran beras SPHP. Langkah ini bertujuan memperbanyak distribusi beras medium di pasar dan menekan gejolak harga di tingkat konsumen.

    Dari hasil pengecekan lapangan, ditemukan bahwa harga beras medium di dua pasar utama masih berada pada kisaran HET, yakni Rp 12.500/Kg. Jenis beras lainnya juga tersedia dengan harga Rp 16.000/Kg. Temuan ini membantah laporan sebelumnya yang menyebutkan harga beras telah mencapai Rp 18.000/Kg.

    Dikenal sebagai salah satu lumbung beras terbesar di wilayah Sulawesi Tengah, Parigi Moutong justru mengalami lonjakan harga yang signifikan. Harga beras dilaporkan sempat menembus angka Rp 18.000/Kg, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional sebesar Rp 12.500/Kg untuk beras medium. (P-Elkana Lengkong)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini