PRIORITAS, 19/7/25 (Durban): Tingkat pengangguran Australia melonjak ke angka 4,3 persen pada Juni 2025, tertinggi sejak November 2021. Pemerintah menyebut tarif dagang Amerika Serikat (AS) sebagai pemicu utama.
Biro Statistik Australia merilis data terbaru pada Kamis (17/7/25). Angka pengangguran meningkat dari 4,1 persen pada Mei menjadi 4,3 persen di bulan berikutnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Australia, Jim Chalmers menyatakan tarif AS menciptakan ketidakpastian global dan menghambat keputusan bisnis untuk merekrut pekerja baru.
“Saya rasa tentu saja orang-orang melihat ketidakpastian dan hal yang tidak dapat diprediksi ini sebagai kenormalan baru. Hal itu mengharuskan kita untuk mengubah cara berpikir kita,” ujar Chalmers kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Kebijakan proteksionis AS disebut memicu reaksi berantai terhadap pasar kerja Australia. Pemerintah Australia mengakui tren pengangguran akan terus naik hingga mendekati 5 persen.
Chalmers menyampaikan pernyataan itu saat menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Durban, Afrika Selatan.
Dalam forum internasional itu, sejumlah negara menilai kebijakan tarif AS sebagai langkah merugikan secara sistemik. Delegasi Australia menegaskan, tekanan eksternal tak bisa lagi dianggap sebagai faktor sekunder. (P-Khalied Malvino)