Jose Adolfo Macias, yang dikenal sebagai “Fito,” pemimpin kelompok kriminal Los Choneros, duduk di dalam kendaraan lapis baja setelah berhasil ditangkap kembali. (CNN)
PRIORITAS, 28/6/25 (Ekuador): Pasukan keamanan Ekuador mengungkap cara mereka menangkap buronan paling dicari di negara itu, gembong narkoba Adolfo “Fito” Macías, lebih dari setahun setelah pelariannya yang dramatis dari penjara mendorong Presiden mendeklarasikan konflik bersenjata internal guna memberantas geng kriminal paling brutal di negeri itu.
Setelah hampir 18 bulan perburuan terhadap pemimpin kelompok kriminal Los Choneros, Blok Keamanan Ekuador mendapatkan informasi intelijen penting pada 25 Juni. Informasi tersebut mengarah ke sebuah rumah mewah di provinsi Manabí, yang selama ini dikenal sebagai basis operasi narkoba geng tersebut.
Aparat langsung menuju lokasi dan melancarkan operasi selama sepuluh jam untuk mencari dan menangkap Macías. Demi menjamin keberhasilan misi, polisi dan militer menutup akses dalam radius 15 blok agar tak ada yang bisa keluar maupun masuk area tersebut.
Tim khusus dari angkatan bersenjata kemudian memasuki rumah itu untuk mengumpulkan data tambahan dan mengamankan lokasi. Rumah yang mereka datangi adalah vila lengkap dengan kolam renang, ruang olahraga, peralatan rumah tangga, ruang permainan, dinding seperti marmer, dan ciri-ciri rumah yang masih dalam tahap pembangunan.
Di salah satu bagian rumah, ditemukan lubang tersembunyi di lantai yang mengarah ke bunker rahasia dengan ventilasi udara dan akses tersembunyi. “Polisi dan militer mulai memeriksa rumah menggunakan alat khusus untuk melacak tempat persembunyian Fito,” ujar Menteri Dalam Negeri Ekuador, John Reimberg.
Sebuah penerbangan pengintaian mengidentifikasi area pertanian yang mencurigakan di belakang rumah, sehingga alat berat dikerahkan untuk menggali wilayah tersebut.
“Begitu penggalian dimulai, Fito panik karena jika diteruskan, atap bunkernya bisa runtuh. Saat itulah dia membuka penutup rahasia dan keluar dari lubang tempat dia bersembunyi, tepat ketika pasukan sudah berada di atasnya. Dari situlah dia berhasil ditangkap,” kata Reimberg.
Pasukan segera membekuk Macías, menodongkan senjata ke arahnya, dan memintanya menyebutkan nama lengkapnya. “Adolfo Macías Villamar,” ujarnya sambil berbaring dengan tangan di belakang punggung, seperti yang terlihat dalam rekaman militer.
Selain Macías, aparat juga menangkap empat pria lain yang diketahui sebagai anggota tim pengamannya.
Setelah penangkapan, Macías langsung dibawa ke Pangkalan Udara Manta, lalu ke Pangkalan Udara Guayaquil. Selanjutnya, ia dikirim ke penjara dengan pengamanan maksimum La Roca, yang berada di kompleks penjara Guayaquil, di belakang penjara La Regional, tempat dia sebelumnya melarikan diri pada Januari 2024.
Foto yang dirilis kementerian dalam negeri memperlihatkan Macías berada di dalam selnya.
Presiden Daniel Noboa menyatakan Ekuador sedang mengupayakan ekstradisi Macías ke Amerika Serikat, tempat dia menghadapi dakwaan terkait narkoba dan senjata. Saat ini, pemerintah masih menunggu tanggapan dari otoritas Amerika.
Macías dikenal sebagai salah satu gangster paling berpengaruh di Ekuador dan satu-satunya pendiri Los Choneros yang masih hidup. Pada 2011, ia dijatuhi hukuman penjara karena berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan dan perdagangan narkoba, menurut lembaga riset Insight Crime. Namun, ia pernah kabur dari penjara pada Februari 2013 sebelum akhirnya tertangkap kembali beberapa bulan kemudian seperti dilansir dari CNN.
Riwayat hidupnya sebelum masuk dunia kejahatan tidak banyak diketahui, tetapi selama di penjara ia dikenal sebagai ahli pencucian uang untuk geng tersebut.
Sebelum melarikan diri pada 2024, pemerintah sebenarnya telah merencanakan pemindahan Macías ke fasilitas dengan pengamanan lebih ketat. Menurut juru bicara presiden, informasi itu kemungkinan sampai ke telinganya dan mendorongnya untuk kabur lebih dulu. (P-Gio R)