PRIORITAS, 11/6/25 (Jakarta): Desa yang berhasil bertransformasi menjadi desa berketahanan pangan, dapat membantu menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Rabu (11/6/25).
Demikian dikatakan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, saat membuka kegiatan Sharing Knowledge Desa Berketahanan Pangan dan Iklim di Jakarta Selasa (10/6/25).
Menurutnya, desa berketahanan pangan di antaranya membudayakan gerakan menanam dapat menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis, dengan menjadi pemasok bahan pangan program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto itu.
“Jadi nanti kalau bapak ibu tanam di desa, langsung diserap sama dapur Makan Bergizi. Cabainya diserap, telurnya diserap, ikannya diserap,” ucapnya.
Dikatakan Yandri, setiap desa harus mampu menjadi pemasok bahan pangannya sendiri, begitu pula untuk pasokan pangan Program Makan Bergizi Gratis.
“Rugi kalau ngambil dari desa lain. Kenapa enggak dari desa kita? Misalnya, Tangerang ngambil dari Bogor, rugi,” jelasnya.
Dana desa
Selanjutnya Yandri juga menyinggung mengenai dana desa yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan program ketahanan pangan.
Dikatakannya, Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Permendes PDT) Nomor: 2 Tahun 2024 tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025 telah mengatur mengenai hal tersebut.
Seperti diketahui, Pasal 7 ayat (4) Permendes Nomor: 2 Tahun 2024 itu mengamanatkan agar alokasi dana desa sebesar minimal 20 persen dialokasikan untuk mendukung agenda ketahanan pangan.
“Ada namanya pemanfaatan dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan. Boleh dibuat kolam lele, boleh. Dibuat ayam telur, boleh. Dibuat kangkung, boleh,” harapnya. (P-*r/Armin M)