PRIORITAS, 10/6/25 (Jakarta): Informasi yang diterima Beritaprioritas, Selasa (10/6/25) ini, menyebutkan, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim, menjelaskan soal dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook saat ia masih menjabat.
Dikatakan, pengadaan laptop tersebut yang saat ini diduga terdapat indikasi korupsi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dilakukan saat pandemi Covid-19 berlangsung.
Kemudian, Nadiem menyebutkan, Kemendikbud-Ristek telah melakukan pengadaan 1,1 juta unit laptop beserta modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77 ribu sekolah dalam kurun waktu empat tahun.
Dukung pembelajaran jarak jauh
Di samping mendukung pembelajaran jarak jauh, perangkat TIK itu juga dikatakan menjadi alat kompetensi guru dan tenaga kependidikan untuk pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK yang menjadi instrumen sensus untuk mengukur capaian pembelajaran dan dampak dari learning loss.
“Saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam setiap kebijakan publik, pengawasan dan akuntabilitas yang tidak bisa ditawar. Selama saya menjadi Mendikbud-Ristek, setiap kebijakan dirumuskan dengan asas transparansi, keadilan dan itikad baik,” ungkap Nadiem.
Lalu, menanggapi proses hukum yang saat ini tengah berjalan terkait pengadaan laptop chromebook, Nadiem menghormati dan mendukung sepenuhnya proses hukum yang sedang berlangsung.
“Penegakan hukum yang adil dan transparan adalah fondasi negara yang demokratis,” katanya.
Siap bekerja sama
Nadiem juga menyatakan siap bekerja sama dan mendukung aparat penegak hukum dengan memberikan keterangan atau klarifikasi apabila diperlukan.
Ia percaya, proses hukum yang adil akan dapat memilah. “Yakni, antara kebijakan mana yang dijalankan dengan itikad baik dan mana yang berpotensi menyimpang dalam pelaksanaannya”.
“Saya tidak pernah menoleransi praktik korupsi dalam bentuk apapun. Saya mengajak masyarakat tetap kritis namun adil, tidak terburu-buru menarik kesimpulan di tengah derasnya opini,” tegas Nadiem.
“Saya percaya masyarakat Indonesia berhak mendapat kejelasan. Saya berkomitmen untuk bersikap kooperatif demi menjernihkan persoalan ini dan menjaga kepercayaan terhadap transformasi pendidikan yang telah kita bangun bersama,” demikian Nadiem Makarim. (P-*r/Mic/se)