PRIORITAS, 7/3/25 (Palu): Komitmen Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), H Anwar Hafid, untuk memastikan seluruh warga Sulteng dapat berobat dengan mudah, akan mulai diberlakukan. Layanan kesehatan tersebut juga berlaku bagi warga yang tidak memiliki jaminan kesehatan, cukup denga menunjukkan Kartu Tanda Pemduduk (KTP).
Direktur RS Undata Palu, drg Herry Mulyadi M.Kes, mengatakan hal itu kepada Beritaprioritas.com Jumat (7/3/25) di Palu. Dijelaskannya, RS Undata akan siap melaksanakan prioritas dari program Kesehatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Renny Lamadjido terkait pelayanan kesehatan masyarakat Sulteng.
“Hanya dengan tunjukan KTP, akan terlayani,” ungkapnya. Program ini, tambahnya, akan segera dicanangkan Gubernur Anwar Hafid.
“Insya Allah pencanangan program ini dimudahkan dan dilancarkan. Tentu untuk menunjang pelayanan kesehatan dengan hanya tunjukan KTP ada mekanisme dan tatakelola yang sesuai aturan,” kata drg Herry Mulyadi.
Menurut Herry Mulyadi, saat ini mekanismenya sedang dalam proses pematangan. “Prinsipnya program beliau (Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Renny Lamadjido) ini sangat baik. Insya Allah berjalan baik,” harapnya.
“Program bapak Gubernur terkait kesehatan ini sangat baik untuk rakyat. Kemarin kami sudah rapat degan BPJS dan para direktur Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Provinsi untuk menyatukan komitmen kita memberi palayanan kesehatan kepada masyrakat,” ujar Herry Mulyadi lagi.
Sebelumnya, Gubernur Sulteng Anwar Hafid menyoroti tingginya jumlah pekerja informal di Sulteng, mencapai 61 persen, yang kerap mengalami kesulitan mengakses layanan kesehatan karena status kepesertaan BPJS mereka tidak aktif.
“Siapa pun yang sakit, tidak punya jaminan, atau BPJS-nya mati, cukup tunjukkan KTP, langsung dilayani di rumah sakit,” tegas Anwar.
Sebagai bagian dari program unggulan “Berani Sehat”, Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido bertekad memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang layak.
“Kami berjanji, siapa pun yang masuk rumah sakit, pasti dapat kamar, pasti dapat obat. Tidak boleh ada yang ditolak,” tegas Anwar Hafid. (P-Elkana L)