PRIORITAS, 30/1/25 (Manado): Pasca-longsor yang terjadi di Desa Wanga, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, warga pun diminta untuk tetap waspada. Apalagi sebagian besar wilayah Sulawesi Utara saat ini, masih diguyur hujan deras.
Imbauan tersebut disampaikan pihak Kantor SAR Manado. Dijelaskan, potensi untuk terjadinya tanah longsor susulan, di sejumlah tempat masih sangat tinggi.
“BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan di beberapa wilayah kabupaten dan kota di Sulawesi Utara,” kata Humas Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng di Manado, Kamis (30/1/25).
Bagi warga yang bermukim di daerah berbukit, terjal bahkan di daerah bantaran sungai, diharapkan untuk berhati-hati saat hujan deras. “Tetaplah berhati-hati saat melakukan aktivitas kala kondisi cuaca ekstrem,” jelasnya.
Tim Basarnas stand by
Lebih lanjut Nuriadin menyebutkan, tim Basarnas sudah ‘stand by’ di pos SAR Amurang setelah membantu membersihkan material longsor yang menutupi jalan.
“Akses sekarang sudah bisa dilalui. Personel Pos SAR Amurang bersiaga 24 jam. Kalau ada informasi silakan dilaporkan, kami segera merespon,” katanya seperti dilansir dari Antara.
Seperti diketahui, dua warga Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, yang tertimbun longsor sekitar pukul 14.30 WITA, telah ditemukan meninggal.
Korban tanah longsor yang pertama ditemukan adalah seorang perempuan, Nikita Pantow (21 tahun) yang ditemukan pada pukul 15.10 WITA.
Tak berselang lama, korban kedua, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun bernama Majesty ditemukan sekitar pukul 15.30 WITA.
Proses evakuasi melibatkan berbagai pihak, antara lain Damkar, Koramil Motoling, Polsek Motoling, Polres Minahasa Selatan, serta masyarakat setempat yang turut membantu. (P-Armin M)