PRIORITAS, 14/6/24 (Jakarta): Ada progres bagus ketika Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama dengan empat perusahaan kendaraan listrik asal China yakni Neta, Wuling, Chery, dan Sokon sepakat menjadikan Indonesia sebagai hub produksi kendaraan ramah lingkungan untuk proyeksi ekspor.
Selanjutnya Menperin menjelaskan, untuk perusahaan kendaraan listrik Neta melalui PT Neta Auto Manufacturing Indonesia berencana meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai dengan 60 persen pada tahun 2025, dengan target penjualan sebesar 10 ribu unit per tahun.
Meningkatkan kualitas ekspor
Sementara SAIC GM Wuling Automobile Company, diharapkan bisa meningkatkan kuantitas ekspor mobil listrik yang dibuat di Indonesia, sehingga bisa menjadikan Industri EV di Tanah Air sebagai basis produksi di ASEAN dan dunia.
“Pemerintah Indonesia mengharapkan agar Wuling dapat menjajaki peningkatan pasar ekspor terutama untuk produk EV agar semakin menegaskan target Indonesia sebagai basis produk EV di ASEAN dan dunia,” katanya.
Kemudian pada pertemuan dengan Chery Automobile, perusahaan tersebut berencana untuk melakukan riset produksi mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) di Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan penjualan mobil PHEV lebih popular di China, karena pembakaran bahan bakar pada mobil PHEV jauh lebih ekonomis dari mobil hybrid electric vehicle/HEV. Selain itu perusahaan itu juga menyampaikan komitmennya untuk memproduksi kendaraan EV dengan total 100 ribu unit pada tahun 2030.
Menperin menambahkan, perusahaan Sokon melalui SOKONINDO diharapkan bisa melakukan pengembangan kendaraan elektrifikasi dan mendukung ekosistem EV dengan membawa berbagai model baru kendaraan listrik ke Indonesia, mengingat manufaktur asal China tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 50 ribu unit.
Dirinya juga mengatakan, empat perusahaan manufaktur asal China tersebut bisa memanfaatkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia untuk berinvestasi. (P-ANT/jr) — foto ilustrasi istimewa