27.1 C
Jakarta
Wednesday, October 23, 2024

    Studi !!! Vaksin Pfizer beri separuh perlindungan dari Varian Omicron, cukup tiga dosis mampu netralkan virusnya

    Terkait

    Durban, 9/12/21 (SOLUSSInews.com) – Hasil studi terkini menunjukkan, vaksin Pfizer Covid-19 melindungi sebagian dari Omicron. Seperti dilaporkan Reuters, Rabu (8/12/21), studi dilakukan di Africa Health Research Institute di Afrika Selatan.

    “Varian Omicron dari virus corona sebagian dapat menghindari perlindungan dari vaksin Covid-19 Pfizer dan mitra BioNTech,” kata Alex Sigal, Kepala Penelitian Laboratorium di Africa Health Research Institute di Afrika Selatan.

    Laboratorium menguji darah dari 12 orang yang telah divaksinasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech, menurut satu manuskrip yang dipasang di situs web labnya. Data awal dalam naskah itu belum ditinjau oleh kalangan medis.

    “Darah dari lima dari enam orang yang telah divaksinasi serta sebelumnya terinfeksi Covid-19 masih menetralkan varian Omicron,” kata naskah itu.

    Berdasarkan manuskrip tersebut, mereka mengamati penurunan 41 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir terhadap varian Omicron.

    Sigal mengatakan di Twitter, angka tersebut kemungkinan akan disesuaikan setelah laboratoriumnya melakukan lebih banyak eksperimen.

    Varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan bulan lalu, telah memicu alarm secara global akan lonjakan infeksi lainnya. Lebih dari puluhan negara dari Jepang hingga Amerika Serikat melaporkan kasus tersebut.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November mengklasifikasika Omicron sebagai “variant of concern”. Namun WHO menyatakan tidak ada bukti yang mendukung perlunya vaksin baru yang dirancang khusus untuk mengatasi varian Omicron dengan banyak mutasinya. Sigal tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

    Cukup tiga dosis

    Dari London, diterima informasi, PfizerBioNTech mengatakan pada hari Rabu (8/12/21), tiga suntikan vaksin Covid-19 mereka mampu menetralkan varian Omicron. Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium dan jika diperlukan, produsen vaksin tersebut dapat memberikan vaksin Omicron pada Maret 2022.

    Dalam pernyataan resmi pertama dari produsen vaksin tentang kemungkinan kemanjuran suntikan mereka terhadap Omicron, BioNTech dan Pfizer mengatakan, dua dosis vaksin mereka menghasilkan antibodi penetralisir yang secara signifikan rendah. Tetapi dosis ketiga vaksin mereka meningkatkan antibodi penetral.

    Darah dari orang-orang yang mendapat suntikan booster ketiga sebulan lalu menetralkan varian Omicron sama efektifnya dengan darah setelah dua dosis melawan virus Covid-19 ketika pertama kali ditemukan di Tiongkok.

    “Memastikan sebanyak mungkin orang divaksinasi penuh dengan seri dua dosis pertama dan booster tetap merupakan tindakan terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Bos Pfizer, Albert Bourla dalam pernyataannya.

    Meskipun kebutuhannya masih belum jelas, perusahaan tersebut mengatakan, mereka akan melanjutkan upaya mereka untuk membawa vaksin Covid-19 spesifik Omicron ke pasar. Dimana mereka mulai ketika garis keturunan baru pertama kali menimbulkan kekhawatiran global di antara para ilmuwan pada 25 November.

    “Output yang direncanakan dari empat miliar dosis vaksin Comirnaty pada tahun 2022 diperkirakan tidak akan berubah jika vaksin yang diadaptasi diperlukan”, tambah mereka.

    Temuan ini secara luas sejalan dengan studi pendahuluan yang diterbitkan oleh para peneliti di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan pada hari Selasa. Yakni disebutkan, Omicron dapat menghindari sebagian perlindungan dari dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech, yang menunjukkan juga, suntikan ketiga mungkin membantu. menangkis infeksi.

    Namun, analisis laboratorium di rumah sakit universitas Frankfurt, Jerman, menemukan respons antibodi yang berkurang terhadap Omicron bahkan setelah tiga kali suntikan.

    Mitra vaksin AS-Jerman juga memberikan nada optimistis pada prospek suntikan mereka mampu melindungi terhadap penyakit parah dari Omicron, meskipun data lab tidak menghasilkan wawasan baru tentang itu.

    Sebagian besar struktur permukaan pada protein lonjakan Omicron yang ditargetkan oleh sel-T (T-cells), yang biasanya muncul setelah vaksinasi, tidak terpengaruh oleh mutasi Omicron, kata mereka.

    “Perusahaan percaya bahwa individu yang divaksinasi mungkin masih terlindungi dari bentuk penyakit yang parah,” tambah mereka.

    Sel T adalah pilar kedua dari respons imun, di samping antibodi, dan diyakini dapat mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi.

    Omicron sejauh ini telah ditemukan di 57 negara, kata Organisasi Kesehatan Dunia. Belum ada kematian yang dikaitkan dengan varian tersebut. (S-RTR/BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini