28.2 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

    Yogyakarta jadi endemik virus JE, anak usia 9 bulan hingga 15 tahun sangat rentan

    Terkait

    PRIORITAS, 4/10/24 (Yogyakarta):  Nyamuk culex sangat rentan terhadap anak usia 9 bulan hingga 15 tahun karena belum memiliki kekebalan tubuh seperti orang dewasa.

    Yogyakarta ditetapkan sebagai wilayah endemik nyamuk culex, yang dikenal sebagai perantara penyebaran virus japanese encephalitis (JE).

    “Nyamuk culex biasanya menggigit pada malam hari, berbeda dengan nyamuk aedes aegypti yang aktif pada siang dan sore hari. Saat gigitan itu terjadi, virus bisa masuk ke tubuh manusia,” ujar  Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Mei Neni Sitaresmi di kampus UGM, Jumat (4/10/24).

    Pemerintah telah menggelar vaksinasi JE sejak September hingga Oktober 2024, yang menargetkan anak-anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun sebagai langkah perlindungan terhadap penyakit berbahaya tersebut.

    Dia  menjelaskan penyakit JE disebabkan virus yang biasa ditemukan pada babi dan bangau putih di area persawahan. Virus ini kemudian ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk culex.

    Menurutnya, virus tersebut tidak bisa menular dari manusia ke manusia. Namun, infeksi virus JE pada manusia bisa memunculkan gejala seperti demam, kelelahan, dan nyeri otot.

    Pada kasus ringan, gejala ini akan hilang dalam waktu singkat. Pada kelompok berisiko tinggi, infeksi dapat berkembang menjadi gejala serius, seperti pusing berat, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran.

    “Jika sampai ke fase gejala serius, angka kematian penyakit ini tinggi dan belum ada obatnya,” ujarnya.

    Mei menilai vaksinasi yang saat ini digalakkan pemerintah dinilai penting karena anak-anak dalam rentang usia tersebut belum memiliki sistem kekebalan tubuh sebaik orang dewasa. Vaksin ini diberikan dalam satu dosis dan akan memberikan perlindungan dari virus JE.

    Mengenai keamanan vaksin, Mei memastikan, vaksin JE aman, terutama bagi anak-anak karena telah melalui uji coba ketat.

    “Vaksin ini termasuk obat dengan standar keamanan tertinggi. Sebelum diberikan kepada masyarakat, sudah melalui serangkaian penelitian yang panjang,” tegasnya.

    Ia menjelaskan meskipun vaksin bisa menimbulkan efek samping, umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh. “Setiap tindakan tentu ada efek sampingnya, seperti olahraga pun bisa membuat lelah. Namun, efek samping vaksin biasanya ringan, jadi tidak perlu khawatir,” ujarnya.

    Dia mengimbau masyarakat Yogyakarta untuk memanfaatkan program vaksinasi JE yang disediakan gratis oleh pemerintah. Selain vaksin, Mei juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyebaran virus JE.

    “Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk, pastikan lingkungan bebas dari nyamuk,” ucapnya seperti dikutip Beritasatu.com.

    Langkah ini tidak hanya mencegah JE, tetapi juga berbagai penyakit lain yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nutrisi yang baik juga perlu diperhatikan agar daya tahan tubuh mampu melawan infeksi dengan lebih baik. (P-wr)—- foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini