PRIORITAS, 29/12/24 (Jakarta): Indonesia diperkirakan tidak akan impor beras pada tahun 2025, menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas). Hal ini terjadi karena Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan lahan sehingga menambah dua juta ton produksi, dengan total rata-rata mencapai 30,5 hingga 31 juta ton.
“Jadi ada 32 juta ton. Kemungkinan besar tidak ada importasi lagi, sudah cukup dengan produksi dalam Negeri,” ucap Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Minggu (29/12/24).

“Semangatnya bapak Presiden kan tidak ada impor untuk beras regular tahun 2025. Kita doakan saja,” kata Arief Prasetyo.
Indonesia panen raya 2025
Disebutkan pula, cadangan pangan pemerintah diperkirakan mencukupi sekitar dua juta ton. Selain itu, ia menyebutkan Indonesia akan mengalami panen raya pada Februari dan Maret 2025.
“Diharapkan produksi gabah kita satu bulan itu bisa di atas 13 juta ton. Sehingga, berasnya itu bisa mencapai 5,5 hingga enam juta ton,” ujarnya.
Arief menyampaikan Indonesia sebenarnya sudah mencapai swasembada beras dalam beberapa waktu terakhir. Namun, impor yang dilakukan semata-mata ditujukan untuk memenuhi cadangan pangan pemerintah atau food reserves.
“Ini biasanya dilakukan untuk intervensi Pemerintah. Seperti, bantuan bencana dan masyarakat berpenghasilan rendah serta lainnya,” ucapnya.
Presiden Prabowo optimis
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya Indonesia tidak akan lagi mengimpor beras pada tahun 2025. Optimisme ini didasarkan pada peningkatan berkelanjutan dalam produksi pangan nasional.
“Dan sangat besar kemungkinan dan keyakinan saya tahun 2025, kita tidak akan impor beras lagi,” kata Prabowo. Ia sampaikan dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12/24) lalu.