PRIORITAS, 18/6/25 (Teheran): Warga Iran berbondong-bondong ke luar negeri untuk mencari perlindungan sementara ke negara tetangga, Turki, saat konflik dengan Israel meningkat.
Umumnya warga Iran menyeberang ke Turki lewat jalur darat di pos perbatasan Gurbulak Bazargan, di Gurbulak, Turki.
Di perbatasan antara Turki dan Iran, seorang warga bernama Shirin Talebi, dengan cemas menunggu kedatangan anak-anak dan cucu-cucunya dari Teheran.
Keluarga tersebut berencana untuk tinggal selama satu atau dua bulan di Turki, mencari perlindungan sementara dari perang antara Israel dan Iran.
“Saya di sini demi keselamatan. Mereka mengebom. Anak-anak saya juga punya anak kecil,” kata Talebi, yang baru saja tiba di perbatasan Gurbulak-Bazargan dari kota Urmia di Iran.
Ia berharap perang kedua negara bisa cepat berakhir. “Mudah-mudahan dalam satu atau dua bulan ini selesai sehingga kami bisa kembali ke negara asal,” katanya, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari media Saudi, Asharq al-Awsat, hari Rabu (18/6/25).
Berbagi perbatasan
Turki yang kini dikenal dengan nama Türkiye, yang berbagi perbatasan sepanjang 569 kilometer (348 mil) dengan Iran, telah menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya konflik bersenjata antara Iran dan Israel.
Israel melancarkan serangan terhadap para pemimpin militer Iran, lokasi pengayaan uranium, dan ilmuwan nuklir, untuk mencegah negara itu semakin dekat membangun senjata atom.
Serangan mendadak hari Jumat lalu itu, terjadi dua hari sebelum Iran dan AS akan mengadakan sesi negosiasi untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Teheran.
Iran telah membalas dengan menembakkan gelombang rudal balistik ke Israel.
Akibat perang ini, sebanyak 300 orang Iran tewas terutama para petinggi militernya, serta sejumlah ahli nuklir. Sebaliknya sekitar 30 warga sipil Israel juga tewas akibat terkena misil dan tertimpa bangunan yang rusak.
Khawatir arus pengungsi
Ada kekhawatiran di Türkiye, konflik yang berkepanjangan dapat mengancam keamanannya, menyebabkan gangguan energi dan memicu arus pengungsi.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan negaranya siap bertindak sebagai “fasilitator”, untuk mengakhiri konflik Israel dan Iran.
Erdogan juga mendesak memulai kembali negosiasi nuklir melalui panggilan telepon dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Para pengamat telah mencatat adanya peningkatan jumlah kedatangan orang dari Iran sejak pecah konflik dengan Israel tersebut.
Pejabat Turki telah menepis laporan media sosial tentang masuknya pengungsi dalam jumlah besar, Â sebagai hal yang tidak berdasar. Turki belum memberikan angka resmi mengenai jumlah kedatangan.
“Kementerian Dalam Negeri dan unit keamanan terkait mengonfirmasi bahwa tidak ada pergerakan yang tidak biasa, kemacetan atau penyeberangan yang tidak teratur di gerbang perbatasan Kapikoy dan Gurbulak,” kata kantor komunikasi kepresidenan Turki.
Türkiye mengizinkan warga Iran memasuki negara tersebut tanpa visa untuk tujuan pariwisata dan tinggal hingga 90 hari.
Warga Iran ingin ke Eropa
Di Gurbulak, salah satu penyeberangan tersibuk antara Türkiye dan Iran, sopir bus Ferit Aktas baru saja membawa sekelompok warga Iran ke gerbang perbatasan dari Istanbul.
Ia juga sedang menunggu untuk menjemput kelompok warga lainnya.
“Sekitar seminggu atau 10 hari yang lalu, hanya ada sekitar tiga hingga lima orang (warga Iran) yang datang untuk berbelanja atau berwisata. Namun sekarang, saya bisa katakan, setidaknya ada 30 orang Iran di kendaraan saya setiap hari,” kata Aktas.
Ia mengungkapkan para warga Iran umumnya mengaku terpaksa melarikan diri dari negara mereka, karena merasa terancam akibat pecahnya perang dengan Israel.
“Mereka mengatakan, Kami tidak aman di sana dan kami dipaksa untuk datang. Sebagian besar dari mereka ingin pergi ke Eropa, mereka ingin pergi ke Eropa melalui Turki,” tutur Aktas.
Mejid Dehimi, juga dari Umria Iran yang baru tiba di Turki mengaku hanya untuk liburan selama seminggu.
Ia mengelak mengatakan terpaksa melarikan diri dari konflik. Ia menyatakan dukungannya kepada para pemimpin negaranya. (P-Jeffry W)