PRIORITAS, 9/10/25 (Tateli, Minahasa) : Wakil Bupati (Wabup) Minahasa Vanda Sarundajang membuka Workshop Penurunan dan Pencegahan Stunting dalam memperkuat sinergi antar-lembaga menuju target bebas stunting 2045.
Membacakan sambutan bupati, Wabup Vanda menegaskan persoalan stunting bukan sekadar isu kesehatan, namun bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia.
“Stunting bukan hanya soal tinggi badan yang tak sesuai atau gizi rendah, tapi ini sudah menyangkut masa depan generasi penerus bangsa,” katanya.
Anak stunting berisiko terganggu perkembangan otaknya, menurunnya kemampuan belajar, dan berkurangnya produktivitas saat dewasa.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Minahasa, telah membentuk Tim Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting (TPPS) yang langsung diketuai bupati.
Banyak langkah strategis telah dilakukan, termasuk peluncuran Gerakan Orang Tua Asuh Cerdas Cantik (Genting) yang dipimpin Ketua TP-PKK Minahasa.
Program ini merupakan inovasi daerah dengan dasar hukum Keputusan Bupati Minahasa Nomor 311 Tahun 2025 dan melibatkan pemerintah desa, tenaga kesehatan, serta lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).
Capaian dan Harapan
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Kabupaten Minahasa menurun menjadi 19,4%, lebih rendah dari rata-rata nasional 19,8%.
Bahkan pada 7 Oktober 2025 lalu, Kabupaten Minahasa menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebagai daerah yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan, menempati peringkat ke-5 dari 15 kabupaten/kota di Sulut.
“Pencapaian ini hasil nyata kerja keras seluruh pihak. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Masih banyak ruang untuk perbaikan agar Minahasa bisa mencapai target nasional 14% pada tahun 2025, bahkan menuju Minahasa Bebas Stunting 2045,” tegas Vanda Sarundajang, seperti dikutip dari lacakpos.co.id
Ia menambahkan, upaya penurunan stunting akan semakin efektif bila dilakukan dengan pendekatan Pentahelix — melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat.
“Penanganannya harus dimulai sejak 1000 hari pertama kehidupan — dari ibu hamil hingga anak berusia dua tahun,” jelas Vanda.
Ia menegaskan penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga perlu dukungan semua pihak, termasuk dunia usaha dan masyarakat.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa mencatat sekitar 96 kasus stunting yang tengah ditangani serius melalui edukasi, sosialisasi, dan program intervensi gizi di berbagai wilayah.
“Kami berharap seluruh stakeholder terus bekerja sama agar ke depan Minahasa benar-benar bisa menjadi daerah yang bebas stunting dan melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul,” tutup Wakil Bupati.
Acara ini diawali sambutan Camat Mandolang, Reyly Yurike Pinasang dan dihadiri berbagai unsur lintas sektor, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Minahasa Ny. Martina Dondokambey-Lengkong, perangkat daerah, tenaga kesehatan, serta para Hukum Tua dan stakeholder di bidang kesehatan.(P-r*)
No Comments