Tonton Youtube BP

Viral lagi, Studi Harvard: Indonesia negara paling bahagia dan makmur di dunia 2025

Herling Tumbel
13 Oct 2025 17:43
3 minutes reading

PRIORITAS, 13/10/25 (Jakarta): Studi Harvard yang menempatkan Indonesia di peringkat teratas “Negara Paling Bahagia dan Makmur di Dunia 2025” viral lagi. Hasil survey yang sudah dirilis sejak Mei 2025 lalu itu, kembali ramai di media sosial, terutama Instagram, pada Senin (13/10/25) ini.

Adalah Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti yang kembali mengangkat soal itu. Pernyataan itu didasarkan pada penelitian dari Harvard berjudul “Global Flourishing Study” yang terbit pada Mei 2025 lalu.

Studi tersebut disebut-sebut melibatkan 200.000 responden di 23 negara dan wilayah. Berbeda dengan penilaian laporan kebahagiaan lainnya, studi ini menggunakan konsep “berkembang” yang mencakup rasa sejahtera secara holistik. Dalam hal ini, kesejahteraan tidak hanya mencakup kesehatan fisik dan mental, tetapi juga tujuan hidup.

Penilaian penelitian didasarkan oleh lima aspek kehidupan, yakni kebahagiaan dan kepuasan hidup, kesehatan mental dan fisik, makna dan tujuan, karakter dan kebajikan, dan hubungan sosial yang erat.

Dikatakan, studi tersebut dilakukan selama dua tahun, yakni 2022 sampai dengan 2024.

Miliki kekuatan dalam hubungan sosial

Dalam studi tersebut, meski bukan negara yang kaya, Indonesia menjadi negara paling Bahagia di dunia 2025 menurut “Global Flourishing Study”. “Indonesia memang tidak menonjol secara ekonomi, tetapi memiliki kekuatan dalam hubungan sosial dan nilai-nilai karakter yang mendukung masyarakatnya,” ujar salah satu peneliti, seperti dikutip New York Post.

Peneliti menilai, Indonesia unggul dalam hal hubungan sosial, rasa kebersamaan, dan keterlibatan masyarakat. Faktor-faktor inilah yang menempatkan Indonesia di puncak daftar, mengalahkan Amerika Serikat yang berada di peringkat ke-12 dan Jepang.

Selain Indonesia, negara lain yang mendapat peringkat tinggi dalam studi ini meliputi Israel, Filipina, Meksiko, dan Polandia. Penelitian juga menemukan, negara-negara berpenghasilan tinggi cenderung kurang memiliki hubungan sosial yang bermakna dan keterlibatan masyarakat dibandingkan dengan negara-negara berkembang.

Demikian juga halnya dengan Jepang yang selama ini dikenal sebagai negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia. Negara itu bahkan berada di peringkat terakhir karena rendahnya tingkat hubungan sosial di antara penduduknya. “Kami tidak mengatakan bahwa kekayaan atau umur panjang tidak penting.

Namun, temuan ini menunjukkan bahwa mungkin ada harga yang harus dibayar dalam proses pengembangan,” kata Brendan Case, salah satu penulis studi tersebut.

Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa kemakmuran dan kebahagiaan di Indonesia bukan diperoleh dari sisi kebijakan pemerintah, melainkan dari warisan budaya.

Dikutip dari Asia Times, Indonesia memiliki beragam warisan budaya yang hingga saat ini masih dilakukan, seperti tahlilan atau pertemuan doa bersama, arisan, hingga percakapan larut malam di kafe-kafe pinggir jalan dan rumah-rumah multi-generasi.

Kegiatan tersebut mungkin tidak meningkatkan produktivitas, tetapi mengembalikan sesuatu yang jauh lebih langka di dunia modern, yakni rasa.

Dikutip dari “Global Flourishing Study”, berikut ini 10 negara paling bahagia di dunia menurut peneliti Harvard yang dipublikasikan di Nature Mental Health: 1. Indonesia, 2. Israel, 3. Filipina, 4. Meksiko, 5. Polandia, 6. Nigeria, 7. Mesir, 8. Kenya, 9. Tanzania, 10. Argentina.

Amerika Serikat sebagai salah satu negara kaya di dunia menempati peringkat ke-12, tepat di bawah Hong Kong. (P/hdt)

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x