PRIORITAS, 21/11/24 (Jakarta): Angka pengangguran terus bertambah tiap hari. Karena itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan akan membikin bursa kerja (job fair) setiap Minggu guna mengurangi angka pengangguran akibat pelemahan aktivitas ekonomi.
Kepada pers ia menyebut, kondisi ekonomi saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Ada pelemahan aktivitas perekonomian ditandai dengan deflasi selama lima bulan dari Mei sampai Oktober. Kemudian jumlah pengangguran juga menjadi tantangan sebanyak 7,5 juta orang.

“Job fair seperti ini bagi kami sangat strategis. Memberikan akses langsung kepada tenaga pencari kerja dengan perusahaan. Kami harap ini menjadi sebuah inisiatif yang akan kita teruskan. Mohon doa dan dukungannya, kami dari kementerian sedang berusaha bagaimana kegiatan job fair ini bisa kita laksanakan tiap minggu,” kata Yassierli saat dijumpai di acara “Jaknaker Expo 2024” yang digelar di Balai Prajurit Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/24).
Jakarta mendukung
Sementara itu, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi ikut setuju dengan Yassierli dan menyatakan siap untuk mengikuti arahan pemerintah pusat.
Teguh juga menyatakan, untuk mengatasi masalah pengangguran khususnya di DKI Jakarta, tidak bisa hanya di satu atau dua titik masalah melainkan seluruhnya harus ditangani secara komprehensif.
“Mulai dari penyebab utamanya, sampai kemudian kita bisa mengatasi dengan sebaik-baiknya,” kata Teguh.
Dilaporkan, acara “Jaknaker Expo 2024” yang digelar di Balai Prajurit Balai Sudirman, Jakarta Selatan dilaksanakan mulai hari ini hingga esok tanggal 22 November. Tak hanya menyediakan stan-stan lowongan kerja, di sana para pencari kerja juga bisa mendapat informasi terkait pelatihan kerja.
Terkait itu, Teguh melanjutkan, “Menuju Indonesia Masa Tahun 2045”, Jakarta berusaha bergerak meraih rangking 20. Oleh karena itu, selain membangun infrastruktur yang baik sumber daya manusia (SDM) Jakarta juga harus baik. Untuk itu, penyelenggaraan pelatihan kerja juga sangat diperlukan.
“Jadi kami menekankan beberapa hal terkait pelaksanaan program pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap bekerja, mempunyai kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan dunia industri serta dunia usaha,” kata Teguh Setyabudi, seperti dilansir Antara. (P-jr)