PRIORITAS, 21/11/24 (Jakarta): Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan, intoleransi dan radikalisme menjadi akar penyebab terorisme yang mengancam keamanan negara.
Dalam kegiatan sosialisasi di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (19/11), Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo, menjelaskan intoleransi muncul dari ketidakmampuan menerima perbedaan. Padahal, Indonesia sebagai negara kesatuan terdiri dari beragam budaya dan agama.
“Intoleransi tidak bisa menerima perbedaan dan tidak sesuai dengan kehidupan kebangsaan Indonesia yang dibangun dari keberagaman,” kata Roedy pada keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (11/20/24) seperti dikutip Antara.
Ia menegaskan, intoleransi, radikalisme, dan terorisme tidak sesuai dan mengancam NKRI karena paham radikal terorisme tumbuh dari bibit intoleransi.
Akan berlanjut melakukan sosialisasi
BNPT tetap berlanjut melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak terkait paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme, salah satunya PT Pindad.
Selain itu, ia menjelaskan terorisme berbeda dengan kejahatan umum. Pelaku kejahatan umum biasanya menyadari perbuatannya melanggar hukum.
Sebaliknya, pelaku terorisme sering kali tidak menyadari kesalahannya. Mereka merasa tindakannya benar dan menganggap diri mereka sebagai yang paling benar.
Sosialisasi untuk cegah terorisme
Pada kesempatan itu, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menekankan pentingnya sosialisasi pencegahan terorisme di lingkungan PT Pindad. Hal ini mengingat perusahaan memiliki jumlah karyawan yang cukup besar, dengan sebaran di Bandung dan Malang, Jawa Timur.
“Tentunya kami sangat memerlukan pemahaman atau sosialisasi ini,” kata Abraham
Sosialisasi mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme di PT Pindad merupakan bagian dari implementasi kerja sama antara BNPT dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Acara ini diikuti oleh jajaran direksi serta karyawan PT Pindad, baik secara langsung maupun melalui platform daring.
Sebelumnya, BNPT dan Kementerian BUMN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup berbagai upaya pencegahan penyebaran paham radikal terorisme, termasuk kegiatan sosialisasi di PT Pindad. (P-Zamir)