27.1 C
Jakarta
Tuesday, March 11, 2025

    Uni Eropa gelar pertemuan darurat hadapi ancaman Rusia

    Terkait

    PRIORITAS, 6/3/25 (Brusell): Para pemimpin Uni Eropa mengadakan pembicaraan darurat di Brusell, Belgia, hari Kamis (6/3/25) mengenai cara untuk segera meningkatkan anggaran militer negara mereka dalam menghadapi ancaman Rusia. Pertemuan ini, juga membahas bantuan militer kepada Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia.

    Presiden AS Donald Trump telah mengisyaratkan Eropa harus menjaga keamanannya sendiri di tengah ancaman invasi Rusia. Trump juga telah menghentikan semua bantuan militer ke Ukraina yang sudah tiga tahun berperang melawan agresi Rusia.

    Situasi ini membuat para pemimpin 27 negara Uni Eropa harus cepat mengambil langkah konkrit bagaimana dapat dengan meningkatkan anggaran militer, sementara Ukraina berupaya mengisi kekosongan bantuan militer yang ditinggalkan Amerika Serikat. Demikian The Independent melaporkan seperti dikutip Beritaprioritas.com hari Kamis (6/3/25).

    Presiden Donald Trump telah membatalkan kepastian lama tentang keandalan AS sebagai mitra keamanan di Eropa, saat ia merangkul Rusia dan menarik dukungan untuk membantu Ukraina.

    Trump memerintahkan penghentian sementara pasokan militer AS ke Ukraina, saat ia berupaya menekan Presiden Volodymyr Zelenskyy, agar berdamai dengan Rusia. Ini menimbulkan urgensi baru pada pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels.

    AS juga menghentikan pembagian informasi intelijennya dengan Ukraina. Ini berdampak serius pada aliran informasi penting yang digunakan Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia.

    Presiden Ukraina Zelenskyy yang ikut hadir alam pertemuan darurat Uni Eropa, berterimakasih atas segala dukungan kepada Ukraina. “Selama periode ini dan minggu lalu,  Anda tetap bersama kami. Kami sangat bersyukur bahwa kami tidak sendirian. Dan ini bukan sekadar kata-kata, kami merasakannya”, kata Zelenskyy.

    Perancis Siap Bantu Nuklir

    Penghentian pembagian informasi intelijen ke Ukraina ini, terjadi sebelum Presiden Perancis Emmanuel Macron memperingatkan agar mempersiapkan diri karena kemungkinan AS tidak lagi membantu Eropa.

    “Eropa harus siap jika AS tidak lagi berada di pihak kita”, ujar Macron dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Rabu malam. Macron juga mengatakan ia bersedia membahas tawaran perlindungan kemampuan nuklir Prancis kepada sekutu Eropa.

    Menteri pertahanan Perancis Sebastien Lecornu,  pada hari Kamis juga menawarkan intelijen kepada Ukraina, untuk membantu mengisi kesenjangan yang dibuat AS tersebut.

    Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat Mike Waltz mengatakan adanya pembicaraan positif kembali antara Washington dan Kyiv,  berarti penghentian bantuan militer itu mungkin hanya sementara. “Kami telah mengambil langkah mundur dan berhenti sejenak serta meninjau semua aspek hubungan ini,” kata Mike Waltz.

    Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga kini masih terus memerangi Ukraina. Menjelang pertemuan pemimpin Uni Eropa, Rusia bahkan menembakkan rudal balistik ke Ukraina, menewaskan empat orang yang menginap di sebuah hotel di kampung halaman Presiden Volodymyr Zelenskyy pada malam hari.

    Zelenskyy mengatakan relawan organisasi kemanusiaan telah pindah ke hotel di Kryvyi Rih, di Ukraina tengah, tepat sebelum serangan. Relawan itu termasuk warga negara Ukraina, Amerika, dan Inggris. Ia tidak mengatakan apakah orang-orang itu termasuk di antara 31 orang yang terluka.

    Angkatan Udara Ukraina mengatakan, saat itu Rusia menembakkan 112 pesawat tanpa awak Shahed dan pesawat pengecoh, serta dua rudal balistik Iskander.(P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini