31.5 C
Jakarta
Tuesday, February 11, 2025

    Trump ancam Hamas: Minta sandera dibebaskan, bila tak ingin terjadi kekacauan lebih besar

    Terkait

    PRIORITAS, 11/2/25 (Washington): Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan ultimatum kepada Hamas, menuntut pembebasan semua sandera Israel di Gaza sebelum Sabtu, 15 Februari 2025. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, Trump mengusulkan pembatalan gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.

    Pernyataan ini muncul setelah Hamas menunda pembebasan sandera lebih lanjut, dengan alasann bahwa Israel telah melanggar ketentuan gencatan senjata.

    Selain itu, Trump mengindikasikan kemungkinan konsekuensi serius jika Hamas tidak memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan, termasuk potensi keterlibatan militer AS dan rekomendasi kepada Israel untuk mengakhiri gencatan senjata.

    “Menurut pendapat saya, jika semua sandera tidak dikembalikan sebelum Sabtu pukul 12 siang — saya pikir itu waktu yang tepat — saya akan mengatakan, batalkan saja dan biarkan kekacauan terjadi. Saya akan mengatakan bahwa mereka seharusnya dikembalikan sebelum Sabtu pukul 12 siang,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval pada Senin (10/2/25) waktu setempat, atau Selasa (11/2/25) WIB.

    “Dan jika mereka tidak dikembalikan — semuanya, bukan sedikit demi sedikit, bukan dua, dan satu, dan tiga, dan empat, dan dua — sebelum Sabtu pukul 12 siang. Setelah itu, saya akan mengatakan, kekacauan besar akan terjadi,” tambahnya.

    Situasi akan jadi sangat berbeda

    Trump kemudian berkata: “Sabtu pukul 12 siang, dan setelah itu, situasinya akan menjadi sangat berbeda.”

    Ketika ditanya apakah ia kemungkinan akan tidak melibatkan AS setelah tenggat waktu Sabtu, dia menjawab: “Kita lihat saja nanti.”

    Trump juga mengatakan akan mempertimbangkan untuk membatalkan bantuan ke Yordania dan Mesir jika mereka tidak menerima warga Palestina yang direlokasi dari Gaza. “Ya, mungkin. Tentu, kenapa tidak? Jika mereka tidak mau, saya mungkin akan menahan bantuan, ya,” katanya.

    Ketika ditanya bagaimana dia akan meyakinkan Raja Yordania untuk menerima lebih banyak warga Palestina, Trump menjawab: “Saya pikir dia akan menerima, dan saya pikir negara lain juga akan menerima. Mereka memiliki hati yang baik.”

    Sebagaimana diwartakan pada Senin, Hamas menyatakan mereka telah sepenuhnya memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian gencatan senjata, tetapi menuduh Israel melanggar empat ketentuan utama.

    Sisi lain, Hamas menanggapi dengan kritik terhadap pendekatan Trump, menyatakan bahwa strategi tersebut tidak akan berhasil.

    Sementara itu, pemerintah Mesir menegaskan kembali penolakannya terhadap relokasi warga Palestina dari Gaza, menekankan dukungan mereka terhadap hak penentuan nasib sendiri dan hak kembali bagi rakyat Palestina.

    Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan penundaan pembebasan sandera berikutnya, hingga Israel mematuhi semua ketentuan perjanjian tersebut.

    Dilansir Antara, Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, dalam rangka menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.000 orang dan menghancurkan wilayah kantong Palestina tersebut. (P-bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini