Armada bus listrik Transjakarta. (Tribunjakarta.com/Pebby Adhe Liana)
PRIORITAS, 11/12/24 (Jakarta): Seluruh armada Transjakarta ditargetkan menggunakan bus listrik secara penuh pada tahun 2030, sebagai bagian dari langkah strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dalam mencapai net zero emission pada 2050.
Hal ini disampaikan oleh Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, saat menghadiri peluncuran 200 bus listrik baru Transjakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/24).
Teguh mengapresiasi upaya Transjakarta sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta yang menggandeng mitra operator dalam menghadirkan armada transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebanyak 200 bus listrik jenis high deck atau Bus Rapid Transit (BRT) diluncurkan, dengan rincian 90 unit dioperasikan oleh Perum Damri, 90 unit oleh PT Bianglala Metropolitan, dan 20 unit oleh PT Sinar Jaya.
Dengan tambahan armada ini, Transjakarta kini mengoperasikan total 300 bus listrik, termasuk 100 bus listrik non-BRT (low deck) yang diluncurkan sebelumnya.
Untuk mendukung operasional bus listrik ini, Pemprov Jakarta berkomitmen memperluas fasilitas pengisian daya (SPKLU) di berbagai lokasi strategis guna memastikan operasional yang efisien dan modern seperti dikutip dari Beritasatu.com.
Damri juga lakukan elektrifikasi
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan, Damri telah mengoperasikan total 116 bus listrik untuk mendukung target elektrifikasi penuh Transjakarta pada 2030.
Selain mengurangi emisi karbon, Kartika berharap moda transportasi berbasis kendaraan listrik ini mampu meningkatkan kenyamanan mobilitas masyarakat Jakarta.
Ia juga menegaskan bahwa BUMN turut berkontribusi melalui layanan transportasi publik terintegrasi, seperti LRT dan KRL Commuter.
Dengan transformasi ini, Pemprov Jakarta menunjukkan komitmennya untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih hijau, berkelanjutan, dan nyaman bagi masyarakat, sejalan dengan upaya global mengurangi emisi karbon. (P-Gio R)
