PRIORITAS, 5/1/25 (Jepang): Tomiko Itooka, yang merupakan orang tertua di dunia meninggal pada usia 116 tahun.
Nenek asal Jepang itu, meninggal pada 29 Desember 2024 di sebuah panti jompo di Ashiya, Prefektur Hyogo, Jepang bagian tengah.
Itooka diketahui lahir pada tanggal 23 Mei 1908. Ia dinobatkan sebagai orang tertua di dunia oleh Guinness World Records, setelah kematian Maria Branyas yang berusia 117 tahun.
Yoshitsugu Nagata, pejabat yang bertanggung jawab atas kebijakan Lansia di Kota Ashiya mengumumkan kematian orang tertua di dunia, Tomiko Itooka.
Waktu itu, ketika diberitahu ia berada di urutan teratas dalam Daftar Peringkat Supercentenarian Dunia, Itooka hanya menjawab terima kasih.
Itooka menikah pada usia 20 tahun, dan memiliki dua anak perempuan dan dua anak laki-laki.
Dikutip dari CNN, Itooka mengelola kantor usaha tekstil milik suaminya selama Perang Dunia II. Dia tinggal sendirian di Nara setelah suaminya meninggal pada tahun 1979.
Kemudian, Itooka lolos dari Perang Dunia II dengan seorang putra dan putri, serta lima orang cucu.
Kini, gelar orang tertua di dunia dipegang seorang biarawati asal Brasil bernama Inah Canabarro Lucas. Ia juga berusia 116 tahun dan hanya terpaut 16 hari dari usia Itooka.
Rahasia panjang umur
Selama hidup, Itooka dikenal sebagai pribadi yang aktif. Ia bahkan tetap aktif setelah sang suami pergi meninggalkannya lebih dulu pada 1979 silam.
Dia sering melakukan pendakian gunung. Itooka pernah mendaki Gunung Nijo di Pegunungan Kongo. Pada usianya yang ke-70, ia juga pernah mendaki Gunung Ontake, Jepang. Gunung setinggi 3.067 mdpl ini telah dua kali didakinya.
Saat pendakian, ia bahkan sempat mengejutkan pemandu yang menemaninya pergi ke atas. Pasalnya, ia hanya mengenakan sepatu kets biasa, alih-alih sepatu outdoor khusus untuk hiking.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, sepuluh tahun kemudian, saat ia menginjak usia 80 tahun, Itooka berpartisipasi dalam Ziarah Osaka 33 Kannon dengan mengunjungi 33 kuil. Lantas pada usianya yang ke-100 tahun, ia menaiki tangga batu Kuil Ashiya di Jepang tanpa bantuan tongkat. (P-wr)