29.3 C
Jakarta
Saturday, July 26, 2025

    Tolak ekonomi neoliberal, Prabowo: Teori ‘menetes ke bawah’ butuh 200 tahun, keburu mati!

    Terkait

    Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya pada Peringatan Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Rabu (23/7/25) di Jakarta Convention Center. (Biro Pers Setpres)

    PRIORITAS, 24/7/25 (Jakarta): Presiden Prabowo Subianto menolak paham ekonomi neoliberal, khususnya teori “trickle‑down” atau kekayaan menetes ke bawah. Ia menyebut teori ini tidak cocok bagi Indonesia karena praktik menunjukkan kekayaan justru terpusat di segelintir kalangan.

    Prabowo menyatakan efek tetesan itu sangat lambat—“menetesnya 200 tahun, kita sudah mati semua”—menandakan ketidakrelevanannya dalam mendorong pemerataan ekonomi  .

    Ia menegaskan kondisi nyata tidak pernah menunjukkan kekayaan sampai ke masyarakat bawah. Teori itu menurutnya hanya digunakan untuk membenarkan ketimpangan yang terus memperlebar jurang antara kaya dan miskin.

    Rasa kebersamaan ekonomi nasional

    Prabowo menggarisbawahi pentingnya asas kekeluargaan dari Pasal 33 UUD 1945; ia ingin arah ekonomi nasional menitikberatkan rasa kebersamaan, bukan persaingan bebas tanpa kendali.

    Pernyataan ini disampaikan dalam pidato peringatan Harlah ke‑27 PKB di Jakarta pada Rabu (23/7/25), didukung sorakan kader partai dan audiens yang hadir.

    Prabowo menyiratkan ini sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi pemerintahannya. Ia ingin beralih dari dominasi pendekatan pasar bebas menuju strategi pembangunan yang menitikberatkan pemerataan hasil ekonomi, bukan sekadar pertumbuhan makro.

    Kesimpulannya, pemerintah menolak neoliberalisme yang dianggap tak memberi manfaat bagi masyarakat bawah. Fokus selanjutnya akan diarahkan pada model ekonomi konstitusional yang mendukung pemerataan sumber daya nasional. (P-*r/Zamir Ambia)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini