PRIORITAS, 27/7/25 (Solo): Pemerintah terus mempercepat pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo yang memiliki panjang 96,5 km. Jalan tol ini ditargetkan selesai 100 persen dan bisa mulai beroperasi pada tahun 2028.
Proyek tol tersebut terbagi menjadi tiga tahap. Saat ini, Tahap 1 telah mulai beroperasi pada ruas Kartasura-Klaten.
Sedangkan ruas Klaten-Prambanan juga telah digunakan, meski masih belum dikenai tarif. Untuk ruas Prambanan-Purwomartani, progres fisik konstruksi telah mencapai 78,93 persen.
Sementara itu, pembangunan ruas Purwomartani-Maguwo dan JC Sleman-Trihanggo masih terus berlangsung.
“Untuk tahap 2 dan 3, masih dalam proses pembebasan lahan, ruas tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo direncanakan operasi pada tahun 2028,” ungkap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, Minggu (27/7/25).
Butuh ratusan ribu meter
Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo memerlukan lahan seluas 245.302 meter persegi. Lahan ini terdiri dari 177 bidang tanah desa dan 17 bidang tanah Sultan Ground.
Untuk bidang tanah milik Kasultanan, pemerintah telah menerima Serat Kekancingan dari Sultan Hamengkubuwono X.
Selain Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, pemerintah juga mengantongi Surat Kekancingan untuk pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen. Total lahan Kasultanan yang akan digunakan untuk tol ini mencapai 320.000 meter persegi.
Dari jumlah tersebut, sekitar 75.440,75 meter persegi akan digunakan untuk proyek tol, terdiri atas 90 bidang tanah desa dan 8 bidang Sultan Ground.
“Jalan tol Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta-Kulonprogo adalah bagian penting dari Proyek Strategis Nasional, untuk mempercepat konektivitas antardaerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat integrasi wilayah Yogyakarta dengan Jawa Tengah dan sekitarnya,” jelas Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Roy Rizali Anwar, seperti dikutip Beritaprioritas dari CNBCIndonesia.com.
Tol Yogyakarta-Bawen sendiri membentang sepanjang 75,12 kilometer dan terbagi dalam enam seksi. Rinciannya sebagai berikut:
- Seksi 1: Yogyakarta – SS Banyurejo (8,8 Km)
- Seksi 2: SS Banyurejo – Borobudur (15,2 Km)
- Seksi 3: Borobudur – SS Magelang (8,1 Km)
- Seksi 4: SS Magelang – SS Temanggung (16,65 Km)
- Seksi 5: SS Temanggung – SS Ambarawa (21,39 Km)
- Seksi 6: SS Ambarawa – JC Bawen (4,98 Km)
Pembangunan kedua ruas tol ini menjadi pilar penting dalam mempercepat mobilitas masyarakat dan barang di Pulau Jawa, khususnya wilayah DIY dan Jawa Tengah. (P-Khalied M)