PRIORITAS, 10/6/24 (Washington): Ketika kita ramai-ramai beralih ke penggunaan ‘smartphone’, justru sikap berbeda diambil Gen Z Amerika Serikat.
Ya dilaporkan, jadi heboh barusan aksi Gen Z Amerika Serikat (AS) meninggalkan ‘smartphone’ dan menggantinya dengan ‘handphone’ (HP) Jadul alias dumb phone.
Disebutkan, tren yang dilakukan remaja berusia 17 tahun ini disebut demi kesehatan mental.
Berdasarkan catatan survei Global Wellness Institute (GWI), sejak tahun 2021 Gen Z mulai meminimalisir penggunaan media sosial (Medsos).
Generasi yang lahir pada 1997-2012 ini beralih pada layanan offline atau luar jaringan (Luring).
Peduli terhadap privasi dan kebebasan
Dengan pilihan ini, Gen Z dinilai lebih peduli terhadap privasi dan kebebasan tiap orang.
Medsos dinilai bukan lagi tempat mengekspresikan diri, karena banyak info hoax, sekadar pamer, atau hal yang memicu emosi.
Alasan Gen Z Amerika tinggalkan ‘smartphone’
Dilansir dari laman Mileworld, sebuah riset menyebutkan terdapat 33 persen remaja mengalami depresi. Studi pada 2010-2015 ini juga menyatakan, ada peningkatan jumlah remaja yang melakukan percobaan hingga bunuh diri.
Kondisi inilah yang melatarbelakangi Gen Z menjual ‘smartphone’ dan menggantinya dengan dumb phone. Tindakan ini diharapkan bisa mengurangi depresi dan kecemasan bagi remaja perempuan, serta kesepian yang dialami remaja laki-laki.
Dikutip dari laman majalah Politico, lonjakan penyakit mental di Amerika terjadi sejak tahun 2012 hingga puncaknya pada tahun 2022. Instagram diklaim sebagai kontributor terbesar yang menyebabkan penurunan kesehatan mental pada remaja perempuan.
Dalam buku “Of Boys and Men” karya Richard Reeves, laki-laki dan perempuan menghabiskan waktu bersama ‘smartphone’ dengan cara berbeda. Laki-laki cenderung bermain game dan aktivitas digital lain. Sementara itu, perempuan lebih banyak bermain media sosial. Jika terus dilakukan, kehidupan sosial laki-laki dan perempuan bisa terganggu yang berdampak pada kesehatan jiwa.
Dampak Gen Z Amerika tinggalkan ‘smartphone’
Di saat ini, tren Gen Z meninggalkan ‘smartphone’ canggih mungkin belum berdampak besar.
Dikutip dari laman Guardian, penjualan Ponsel flip di Amerika masih terus meningkat. Sama halnya dengan Ponsel lain yang belum mengalami penurunan
Analis teknologi Joe Birch mengatakan, sembilan dari 10 tipe Ponsel favorit Gen Z masih dipegang ‘smartphone’. Namun tren ini menjanjikan hal baik, karena tiga dari lima Gen Z memilih tidak terlalu fokus pada dunia digital. Salah satunya dengan menggunakan HP Jadul atau dumb phone.
Walau disebut dumb phone, HP ini sudah dilengkapi sejumlah fitur penting. Misalnya kamera, GPS, dan hotspot untuk mendukung kehidupan sehari-hari.
International Data Corp memperkirakan, pasar dumb phone akan mencapai 29 miliar dolar Amerika di tahun 2025 atau sekitar Rp470 triliun.
Namun tren ini terasa sulit bagi Gen Z yang telah bekerja karena mempersulit kinerja sehari-hari. ‘Smartphone’ sebaiknya tetap digunakan, namun dibatasi sehingga tidak menimbulkan kerugian fisik dan mental. Pembatasan juga memungkinkan Gen Z tetap aktif di kehidupan sosialnya.
Tanggapan ahli psikologi tentang Gen Z Amerika tinggalkan ‘smartphone’
Dalam arsip berita detik Edu dijelaskan, dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Nurul Hartini, S.Psi, M.Kes, merespon positif tren Gen Z Amerika. Apalagi jika meninggalkan ‘smartphone’ dilakukan demi kesehatan mental.
Namun perlu diingat, akses internet dan media sosial di ‘smartphone’ diperlukan untuk berbagai kebutuhan di zaman sekarang. Gen Z sebaiknya menerapkan keseimbangan dan penjadwalan untuk menggunakan ‘smartphone’, sehingga gadget bisa digunakan maksimal.
Orang tua dan guru dapat melakukan evaluasi kualitas dan kuantitas penggunaan ‘smartphone’ pada anak. Sebagai informasi, penggunaan ‘smartphone’ berlebih dapat menyebabkan:
. Merusak gangguan penglihatan dan motorik
. Menimbulkan gangguan kognitif
. Merusak tingkat stabilitas emosi pada anak dan remaja
. Menyebabkan diri sendiri semakin tertutup
, Kesulitan bergaul dengan teman sebaya dan orang lain.
Tindakan Gen Z Amerika yang meninggalkan ‘smartphone’ dan memilih dumb phone bisa menginspirasi generasi muda Indonesia.
‘Smartphone’ dapat digunakan dengan lebih bijak, sehingga tidak mengganggu kesehatan dan kehidupan sehari-hari. (P-DTK/jr) — foto ilustrasi istimewa