PRIORITAS, 28/7/25 (Jakarta): Elon Musk, CEO Tesla, menyatakan, perusahaannya telah menjalin kerja sama dengan Samsung Electronics terkait pasokan cip. Kerja sama ini diyakini akan memperkuat sektor manufaktur Samsung yang belakangan ini mencatatkan kerugian.
Samsung sebelumnya telah mengungkapkan, mereka menandatangani kontrak senilai US$16,5 miliar dengan salah satu perusahaan besar berskala global, namun tidak mengungkap identitas mitranya. Perjanjian tersebut akan berlangsung hingga akhir tahun 2033 dan tetap dirahasiakan sesuai permintaan pihak pelanggan.
Menurut tiga sumber dari Reuters pada Senin (28/7/25), perusahaan yang dimaksud dalam kesepakatan tersebut adalah Tesla.
Tekanan yang dihadapi Samsung, AI
Kesepakatan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan yang dihadapi Samsung dalam persaingan industri cip kecerdasan buatan (AI). Saat ini, perusahaan teknologi asal Korea Selatan tersebut masih tertinggal dibandingkan para pesaingnya seperti TSMC dan SK Hynix, yang berhasil mencatatkan keuntungan dan membuat nilai saham Samsung menurun.
Menurut analis dari Kiwoom Securities, Pak Yuak, kerja sama dengan Tesla berpotensi mengurangi kerugian yang diderita divisi foundry Samsung. Meski demikian, sejumlah analis berpendapat, tantangan besar masih membayangi perusahaan, terutama karena banyak klien utama—termasuk perusahaan besar seperti Apple, Nvidia, dan Qualcomm—telah memilih TSMC untuk produksi cip berteknologi tinggi.
Selain berdampak pada bisnis, kesepakatan Tesla-Samsung juga bernilai strategis bagi Korea Selatan, yang tengah berupaya memperkuat kemitraan dengan Amerika Serikat di sektor cip dan perkapalan, serta menghindari potensi tarif 25 persen dari AS.
Meski begitu, belum jelas bagaimana pesanan Tesla akan memengaruhi rencana produksi di pabrik baru Samsung di Texas, yang tertunda akibat sulitnya menarik klien besar. Samsung juga masih berjuang meningkatkan hasil produksi cip dengan teknologi terbaru 2 nanometer, dan pesanan ini diperkirakan belum mencakup teknologi mutakhir tersebut. (P-Zamir)
