28.5 C
Jakarta
Thursday, June 5, 2025

    Tanda swasembada pangan, produksi beras naik 21,76 juta ton

    Terkait

    PRIORITAS, 3/6/25 (Jakarta): Tercatat terjadi lonjakan signifikan produksi beras nasional. Produksi beras di Indonesia meningkat 14,49 persen atau sekira 21,76 juta ton. Demikian Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan.

    Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, lonjakan produksi beras nasional tersebut sesuai dengan arahan Presiden Prabowo. Beberapa upaya pun telah dilakukan pemerintah, seperti penambahan pupuk subsidi hingga bantuan alat mesin pertanian (Alsintan).

    “Lonjakan produksi ini tidak terjadi begitu saja. Ini adalah hasil kerja konkret di lapangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk menjamin ketersediaan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Amran melalui keterangan resmi Kementerian Pertanian, Selasa (3/6/25).

    Ia pun optimistis, lonjakan produksi beras yang mencetak rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia tersebut, dapat menjadi tanda-tanda swasembada pangan. Pasalnya, stok beras nasional kini sudah mencapai 4 juta ton di gudang Perum Bulog.

    “Kita sudah bisa lihat tanda-tanda swasembada pangan yang berdaulat. Produksi naik, stok kuat, dan petani untung. Ini sinyal positif untuk ketahanan pangan Indonesia ke depan,” jelas Amran.

    Lonjakan produksi gabah kerinh

    Diketahui, lonjakan produksi beras nasional sebesar 14,49 persen, disebut BPS, sejalan dengan peningkatan produksi gabah kering giling (GKG) yang juga meroket menjadi 37,77 juta ton, naik 4,91 juta ton atau 14,93 persen dibandingkan Januari–Juli 2024.

    Seperti dikemukakan Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, lonjakan produksi ini dipicu oleh panen raya serentak yang berlangsung sejak awal tahun di hampir seluruh sentra produksi padi nasional. Beberapa daerah dengan kontribusi panen tertinggi antara lain Subang, Indramayu, Cirebon, Cianjur, dan Bekasi.

    Di samping peningkatan produksi, BPS juga mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Mei 2025 sebesar 121,15, atau naik 0,07 persen dibandingkan April 2025. NTP merupakan indikator kesejahteraan petani yang mencerminkan daya beli mereka terhadap barang dan jasa. (P-*r/Bst/me)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini