Menteri Kebudayaan,Fadli Zon. (Dok/metrotv)PRIORITAS, 3/7/25 (Jakarta): Tak sensitif, terkait penyangkalan tragedi pemerkosaan massal 1998, Menteri Kebudayaan Fadli Zon meminta maaf. Hal itu disampaikannya saat menuai kritik dari sejumlah legislator Komisi X DPR. Demikian informasiyang diterima Beritaprioritas.com, Kamis (3/7/25).
“Saya minta maaf, kalau ini terkait dengan insensitivitas, dianggap insensitif,” kata Fadli saat rapat di Ruang Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, (2/7 25).
Ditegaskan Fadli pernyataan sebelumnya merupakan pendapat pribadi. Ia mengaku mengutuk perisitiwa perkosaan tersebut. “Saya sekali lagi dalam posisi yang mengutuk dan mengecam itu juga,” katanya.
Dokumentasi lebih teliti
Dirinya menginginkan ada dokumentasi yang lebih teliti ke depan agar akurat memotret sebuah sejarah. Dia mengeklaim tidak ada maksud dan kepentingan untuk mereduksi peristiwa sejarah.
Disebut Fadli tak ingin membuat kabur sejarah. Apalagi, hal tersebut sudah menjadi kenyataan dan didukung hukum.
“Apalagi ada dukungan dengan hukum dan memang orang-orang perpetrator ini orang-orang pelaku yang semacam itu sampai sekarang pun saya kira harusnya bisa dihukum kalau misalnya memang bisa ditelusuri kelompoknya pelakunya,” katanya seperti dikutip dari Metrotvnews.com. (P-*r/Armin M)
No Comments