Tonton Youtube BP

Sulteng satu-satunya provinsi di Sulawesi yang belum punya RS Vertikal

Herling Tumbel
24 Nov 2025 21:30
2 minutes reading

PRIORITAS, 24/11/25 (Palu): Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Sulawesi yang belum memiliki Rumah Sakit (RS) Vertikal. Demikian disampaikan Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako (Untad) Palu, Prof. Moh. Ahlis Djirimu, Ph.D. Padahal, menurutnya, RS Vertikal sangat krusial, terutama saat terjadi bencana.

Melalui pesan WhatsApp kepada Beritaprioritas yang dilansir hari ini Senin (24/11/25), Prof. Ahlis membandingkan Sulteng dengan provinsi lain. “Provinsi Maluku Utara meskipun masih seumur jagung sudah diberikan (RS Vertikal). Begitupun Provinsi Sulsel saja punya 3 RS Vertikal,” ujarnya.

Diketahui, Rumah Sakit Vertikal adalah rumah sakit yang berada langsung di bawah pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI. Unit ini menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang meliputi pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Contoh rumah sakit vertikal termasuk RS Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita di Jakarta. 

Menurut Prof. Ahlis Djirimu, keberadaan RS Vertikal dapat memangkas hambatan koordinasi dan birokrasi, terutama dalam penanganan bencana. “Ingat, kita gagap bencana saat gempa bumi dan tsunami 28 September 2018. Lembaga yang siap hanya TNI-POLRI,” katanya, merujuk pada gempa dan tsunami yang melanda Palu lima tahun lalu yang menelan banyak korban.

Pengalaman sebagai Konsultan PMBE-Project Completion Report Decentralized Health Services (DHS) Asian Development Bank, telah membuat Ahlis Djirimu mendiskusikan masalah ini dengan sejumlah pihak. Ia mengaku telah berdiskusi dengan Kepala Bappeda mengenai lokasi hibah tanah untuk RS Vertikal di area perkantoran PRM atau Sausu.

Pemilihan lokasi tersebut, menurutnya, didasarkan pada beberapa pertimbangan. Jumlah penduduk terbanyak ada di Parigi Moutong. Jika poros Lembantongoa-Salubanga Sausu dan Palu-Parigi by pass via Paneki dibangun, pelayanan untuk Sigi dan Lore Raya akan semakin cepat. RSUD Anuntaloko saat ini juga melayani wilayah Touna, Poso, dan Morut, sementara RSUD Undata melayani wilayah Parigi Moutong.

Tantangan dan harapan

Prof. Ahlis juga mengakui bahwa ia belum bertemu dengan Sekjen Kemenkes, Kunta Wibawa, Ph.D., yang merupakan kenalan lamanya. Ia berharap, jika Pemprov Sulteng ingin membangun RSUD menggunakan APBN, wilayah Pamona Raya dan Lore dapat dipertimbangkan, mengingat belum ada RS di sana.

Ia juga menyoroti kondisi RS Pratama Kulawi dan RS Una-Una yang memiliki tantangan tersendiri, seperti sulitnya akses air bersih dan minimnya tenaga medis.

Dengan demikian, Prof. Ahlis berharap agar Pemerintah Provinsi Sulteng dapat segera mengambil langkah strategis untuk mewujudkan RS Vertikal demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya dalam menghadapi bencana yang rawan terjadi di wilayah tersebut. (P-Elkana Lengkong)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x