PRIORITAS, 6/12/24 (Jakarta): Banyak pengusaha di luar negeri yang benar-benar tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Hal itu dibeberkan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, pekan lalu. Dia menyatakan, stabilitas politik dan keamanan di Indonesia menjadi magnet investasi di kawasan Asia.
Disebutkannya, dalam kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke luar negeri selama 16 hari, membuahkan komitmen investasi sebesar US$18,57 miliar.
Dikatakannya, jumlah ini setara dengan seperempat dari target realisasi investasi Indonesia tahun depan.
Diketahui, pencapaian ini menjadi sorotan utama dalam acara Investor Daily Round Table bertema “Strategi Mendatangkan Investasi Berteknologi Tinggi”, yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (29/11/24), sebagaimana dikutip Beritaprioritas.com, Jumat (6/12/24) ini.
Pengalaman mendampingi Presiden
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani hadir sebagai narasumber utama pada forum tersebu8t, ditemani oleh Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita yang bertindak sebagai moderator.
Selanjutnya, Rosan memaparkan pengalamannya mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan ke Beijing, Amerika Serikat, Inggris, dan Abu Dhabi.
Disebutkannya, hasil perjalanan ini sangat produktif meskipun berlangsung dalam waktu yang cukup panjang.
“Kami bertemu dengan 12 hingga 14 pengusaha dan perusahaan besar untuk membahas komitmen investasi mereka. Indonesia selalu menjadi perhatian utama di Asia. Mereka menganggap Indonesia menarik karena stabilitas dan keamanan yang terjaga,” ujar Rosan.
Dijelaskan, komitmen senilai US$18,57 miliar tersebut meliputi berbagai sektor, termasuk hilirisasi, pembangunan smelter, dan pendidikan. Beberapa universitas terkemuka dari Amerika Serikat dan Inggris bahkan berencana mendirikan kampus penuh di Indonesia.
“Komitmen ini beragam dan menjadi langkah awal untuk memastikan implementasi berjalan lancar. Kami ingin mempercepat realisasinya agar segera memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja,” tambahnya.
Stabilitas politik dan keamanan
Kemudian Rosan menyampaikan, stabilitas politik dan keamanan Indonesia merupakan modal utama yang membuat negara ini unggul di kawasan Asia.
“Banyak negara menarik untuk investasi, tetapi jika keamanannya tidak stabil, itu menjadi risiko besar. Indonesia memiliki keunggulan dari sisi stabilitas ini,” jelasnya, seperti dilansir Beritasatu.com.
Diharapkan, melalui komitmen investasi ini, pemerintah berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. (P-jr)