PRIORITAS, 12/8/25 (Jakarta): Gula darah tinggi ibarat tamu yang tak diundang, namun betah tinggal di rumah. Bila dibiarkan, ia dapat memicu masalah serius seperti stroke, serangan jantung, atau kerusakan organ. Kualitas hidup pun dapat menurun.
Selain mengatur pola makan dan berolahraga, memilih minuman yang tepat juga berperan penting. Berikut enam minuman yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah berdasarkan temuan ilmiah.
1. Air Putih
Air putih sering diremehkan, padahal perannya sangat penting. Minum cukup air dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga enam persen, menurut meta-analisis pada 2021 di Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews.
Air membantu hidrasi tubuh, meningkatkan volume darah, dan memicu pelepasan asam amino yang memengaruhi pengaturan gula darah. Mengganti minuman manis dengan air putih juga membantu menjaga berat badan tetap sehat.
2. Kopi
Penelitian pada 2019 di jurnal Nutrients menunjukkan, konsumsi kopi secara rutin berkaitan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2.
Kandungan fitokimia di dalam kopi dapat menjaga kesehatan sel hati dan pankreas sehingga insulin bekerja optimal. Hindari menambahkan gula berlebih agar manfaat kopi tetap terjaga.
3. Teh Hitam
Teh hitam tak hanya nikmat diminum, namun juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin serta mengurangi stres oksidatif dan peradangan. Hal ini dibuktikan oleh tinjauan ilmiah pada 2019 di jurnal Antioxidants.
Para peneliti bahkan mempertimbangkan potensi senyawa dalam teh sebagai bahan pengembangan obat diabetes di masa depan. Batasi penambahan gula atau pemanis lainnya ketika menyeduh teh hitam.
4. Teh Hijau
Teh hijau mengandung katekin yang dapat menghambat sebagian penyerapan karbohidrat di usus, meningkatkan metabolisme glukosa, dan mengurangi stres oksidatif.
Penelitian di Nutrition & Metabolism menunjukkan, teh hijau mampu menurunkan kadar glukosa darah puasa. Minumlah tanpa gula tambahan agar manfaatnya maksimal.
5. Susu
Protein kasein dan whey pada susu sapi dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan respons insulin, yang membantu kestabilan kadar gula darah.
Tinjauan pada 2018 di Diabetes/Metabolism Research and Reviews merekomendasikan susu rendah lemak atau tanpa lemak untuk membatasi asupan lemak jenuh. Bagi yang intoleransi laktosa, pilih susu alternatif yang sesuai.
6. Jus Tomat
Uji coba acak pada 2020 di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition menemukan, minum sekitar 200 mililiter jus tomat sebelum sarapan tinggi karbohidrat dapat memperlambat kenaikan gula darah.
Serat dalam tomat membantu memperlambat proses pencernaan, sehingga lonjakan gula darah dapat dihindari. Pilih jus tomat tanpa tambahan gula atau garam agar lebih sehat. (P-Khalied M)