PRIORITAS, 8/2/25 (Jakarta): Posisi para menteri dari Partai Golkar di Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, dipastikan aman di saat isu reshuffle merebak.
Usai memimpin Rapat Kerja Nasional 2025 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (8/2/25), Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menegaskan, Partai Golkar berada di posisi garda terdepan dengan partai lainnya yang berada di dalam koalisi, untuk mendorong dan mendukung arah kebijakan pemerintah. Karena itu menteri dari partai Golkar akan aman dari isu reshuffle.
“Kami yakin dan percaya, Presiden tahu betul tentang kualitas dari kader-kader Partai Golkar. Karena Partai Golkar ini kan gudangnya para kader pemimpin bangsa,” ungkap Bahlil.
Dikataan Bahlil, kebijakan untuk mengangkat dan memberhentikan menteri merupakan hak prerogatif Presiden, sehingga Partai Golkar tidak mencampuri dan melampaui batas kewenangan tersebut.
Delapan menteri, tiga Wamen
Lebih lanjut dikatakannya, Partai Golkar memiliki delapan menteri, tiga wakil menteri, dan satu Gubernur Lemhannas, di bawah Kabinet Merah Putih. Para pejabat itu, menurutnya, merupakan pembantu Presiden yang harus menerjemahkan program dan arah kebijakan Presiden.
“Biarkan, jangan kita mencampuri, mengomentari, apalagi menganalisa berlebihan tentang apa yang menjadi hak prerogatif Bapak Presiden,” urai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya memperingatkan jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintah, mereka bakal diganti (reshuffle) jika tidak bekerja dengan benar.
“Rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan,” tegas Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan terkait reshuffle Kabinet Merah Putih selepas puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta, Rabu (5/2/25) seperti dilansir dari Antara. (P-Armin M)