PRIORITAS, 25/6/25 (Manado): Ajang uji kemampuan bagi sang jawara kuda pacu “Rambo 08“, akan terjadi pada lomba pacuan kuda di Arena Balitka Manado, pada 5 Juli mendatang. Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas, Kamis (26/6/25) ini.
Pemilik kuda pacu “Rambo 08”, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK), dan pelatihnya Ramoy Markus Luntungan (RML), mengatakan, kuda tersebut telah masuk stal di Balitka tadi malam, Selasa (25/6/25).
“Rambo 08″, dibawa dari Tompaso dan hari ini dikontrol kondisinya dengan fasilitas yang tersedia,” ujar RML kepada Beritaprioritas.
RML berharap iven pacuan kuda “Gubernur Sulut Cup”, memperingati HUT Provinsi Sulawesi Utara ke-61, pada 23/9/25 nanti di Arena Pacuan Kuda Tompaso, “Rambo 08” akan muncul sebagai juara.
Kalender tetap Kejurnas Pordasi
Iven “Gubernur Sulut Cup” tersebut, merupakan kalender tetap Kejuaraan Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Kejurnas Pordasi).
Beberapa kategori klas bergengsi akan akan dilombakan, antara lain, open class Star of Star, jarak 1850 meter, berhadiah Rp100 juta. “Nominal itu, merupakan hadiah terbesar pada lomba pacuan kuda sejak beberapa tahun belakangan ini,” tutur RML juga Komisaris Utama Bank SulutGo.
Kelas bergengsi lainnya, kata RML, yaitu class Derby 1600 meter. Lalu, ada 1400 meter, 1200 meter, 10OO meter dan 800 meter.
Sementara peserta yang akan meramaikan lomba kuda pacu ini, datang dari Gorontalo, Palu, Sulsel, Sulbar, Jatim, Jateng, Jabar, Yogyakarta, Jakarta dan Sulut sebagai tuan rumah.
Di samping itu, RML mengajak bagi masyarakat Sulut, para penggemar, peternak kuda dan sapi, “mari torang sukseskan bersama demi akselerasi ekonomi kerakyatan dan memacu sektor pariwisata serta budaya kearifan lokal Sulawesi Utara,” papar suami Hetty Mawuntu ini.
Pacuan roda sapi
Dalam iven tersebut, juga akan diramaikan dengan pacuan roda sapi.
Adapun ‘ret-ret’ (class) yang dilombakan, antara lain, ret 250 meter, 200 meter, 150 meter, dan 100 meter. Peserta sapi pacu dari Gorontalo, Minahasa, Manado dan dari Minahasa Utara.
“Pacuan sapi, ini adalah olahraga tradisional. Dengan maksud untuk mengkangkat lagi kearifan lokal di Sulut, agar sejajar dengan daerah lain di Indonesia,” ungkap RML, seraya menambahkan, “selama kurang lebih dua tahun kita ditimpa bencana Covid-19, perekonomian kita mengalami krisis yang cukup lama selama beberapa terkhir ini. Kini kita harus bangkit bersama, khususnya di bidang perekonomian, dalam hal ini mengangkat kearifan lokal yang kita miliki, salah satunya lewat iven ini,” demikian RML. (P-Rudy Prantjis)
