31.7 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Sempat terserang sesak napas, kondisi Paus Fransiskus stabil lagi

    Terkait

    PRIORITAS, 1/3/25 (Vatikan): Tim medis sudah melakukan penanganan cepat ketika Paus Fransiskus secara mendadak mengalami Bronkospasme (sesak napas) dan mengalami muntah-muntah Jumat malam (28/2/25). Sabtu pagi ini kondisi Paus Fransiskus sudah kembali stabil.

    Kantor Pers Takhta Suci Vatikan pada Jumat malam waktu setempat (Sabtu pagi WIB) mengatakan kondisi pernapasan Paus Fransiskus sempat memburuk setelah bronkospasme yang terjadi secara terpisah. Tim medis melakukan penangan cepat dengan memberikan ventilasi mekanis non-invasif.

    “Bapa Suci, mengalami episode bronkospasme yang terisolasi. Hal ini menyebabkan episode muntah, dan kondisi pernapasannya tiba-tiba memburuk”, ungkap Kantor Pers Vatikan, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Vatican News, Sabtu pagi (1/3/25).

    Tim dokter yang siaga segera menerapkan aspirasi bronkial (untuk membersihkan saluran pernapasannya) dan dipasangi ventilasi mekanis non-invasif, agar meningkatkan kadar oksigennya. Kini kondisi Pemimpin Umat Katolik Sedunia sudah kembali stabil. “Dia tetap waspada dan sadar setiap saat, bekerja sama dengan perawatan terapeutik”, jelas Kantor Pers Vatikan.

    Paus Fransiskus hampir sepekan terakhir sebenarnya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Ia sudah bisa bangun dari tempat tidur, dan duduk tegak di kursi di dalam ruang perawatan. Bahkan sudah menyantap makanan di piring, tanpa suplai nutrisi cair. Hari Jumat pagi, Paus sudah membaca suratkabar untuk mengetahui perkembangan di luar.

    Tim medis memang sudah mengatakan masih tetap waspada dengan kondisi klinis Puas Fransiskus karena prognosisnya belum jelas. Bronkospasme, menurut situs kesehatan, disebut kejang bronkial, adalah penyempitan tiba-tiba otot di dinding bronkiolus. Hal ini dapat menyebabkan pasien kesulitan bernapas berkisar ringan hingga berat.

    Tim medis yang menangani Paus Fransiskus menyebutkan diperlukan sekitar 24 hingga 48 jam, untuk dapat menilai kondisi klinis setelah episode bronkospasme yang terisolasi. “Berkat ventilasi mekanis non-invasif, nilai pertukaran gas yang diterima Paus Fransiskus dilaporkan telah kembali ke tingkat yang normal,  serupa dengan sebelum episode serangan”, kata pihak Vatikan.

    Paus Fransiskus sudah menjalani perawatan selama 15 hari karena pneumonia bilateral di Rumah Sakit Agostino Gemelli di Roma. Ketika masuk rumahsakit Jumat, 14 Februari 2025 lalu, ia hanya didiagnosa mengalami infeksi saluran pernapasan, bronkitis. Namun setelah beberapa hari dirawat, penyakit bronkitisnya berkembang menjadi Pneumonia ganda. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini