PRIORITAS, 24/4/25 (Lebak): Januari sampai Maret 2025, kasus Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten mencapai 267 kasus dan tidak ditemukan laporan meninggal dunia.
Menurut Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Rohmat di Rangkasbitung, Kamis, mengatakan masyarakat agar mewaspadai penyebaran DBD karena beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi dan berpotensi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Menurutnya populasi nyamuk tersebut berkembangbiak pada genangan air di barang-barang bekas, seperti kaleng, bak, ember, pot bunga, dan lainnya.
Lebih lanjut dikatakannya, masyarakat diminta mengaktifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan mengubur, menimbun, dan menutup (3M) barang bekas serta pemberian Abate di bak mandi.
“Kami menilai kegiatan PSN cukup efektif untuk memutus mata rantai penularan kasus DBD,” ujar Rohmat.
Selama ini, kata Rohmat, penyakit DBD di Kabupaten Lebak ada dan menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.
Sesuai data, saat ini jumlah penderita DBD di Lebak tercatat sebanyak 267 kasus tersebar di 34 puskesmas dan tertinggi di Kecamatan Rangkasbitung 31 orang dan Malingping 28 orang. Sedangkan jumlah kasus DBD 2024 mencapai 2.733 orang, diantaranya sembilan orang meninggal dunia.
Hanya saja, kata dia, hingga saat ini kasus DBD 2025 menurun dan tidak ada kematian karena dilakukan pencegahan, juga terapi awal dan inovasi pengobatan. “Semua penderita DBD dilakukan pengobatan melalui fasilitas kesehatan itu,” jelasnya.
Sementara Kepala Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak Yayang Citra Gumilar mengaku, pihaknya hingga kini terus melakukan kegiatan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mencegah penyebaran DBD, terlebih curah hujan meningkat.
“Kami terus mengimbau kepada masyarakat agar melakukan kebersihan lingkungan dengan PSN dan gerakan 3 M untuk pencegahan DBD,” jelasnya. (P-*/Armin M)