27.4 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    Sebanyak 15 tenaga medis Indonesia dikirim ke Vanuatu, gantikan tim darurat Australia

    Terkait

    PRIORITAS, 29/12/24 (Jakarta):  Sebanyak 15 tenaga medis Indonesia dikirim ke Vanuatu, sebuah negara kepulauan di samudera Pasifik di sebelah tenggara pulau Papua, yang diguncang gempa bumi dahsyat 7,3 skala Ritcher pada 17 Desember lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tim tenaga medis dari Pemerintah Indonesia itu akan bertugas selama satu bulan untuk membantu penanganan masyarakat korban gempa bumi di Vanuatu.

    Para tenaga medis Indonesia ini nantinya bertugas mulai awal Januari sampai Februari mendatang. Mereka menggantikan tugas dari tim kesehatan darurat Australia yang saat ini sedang bertugas di Vanuatu dan akan berakhir pada 4 Januari 2025.

    Dalam pernyataan yang dikirim ke media pada Sabtu (28/12/24), Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan, para tenaga medis Indonesia tersebut sudah diberangkatkan ke Vanuatu pada Jumat (27/12/24), dan saat ini mereka sudah tiba di negara itu. Keberangkatan tim medis tersebut, bersamaan dengan pengiriman bantuan kemanusiaan Pemerintah Republik Indonesia melalui BNPB untuk Vanuatu.

    Dijelaskan, 15 orang tenaga medis bantuan dari Kementerian Kesehatan Indonesia itu terdiri atas dokter spesialis (bedah, ortopedi, penyakit dalam, anastesi, dan emergensi medis), dokter umum, perawat, apoteker, dan ahli bidang logistik.

    Ia menambahkan, emergency medical team (EMT) dari Kementerian Kesehatan tersebut akan memberikan perawatan medis darurat serta suplai obat-obatan kepada warga terdampak yang membutuhkan perawatan di Vanuatu. “Kalau kondisi di lapangan masih membutuhkan tenaga medis, Pemerintah Indonesia akan mempertimbangkan perpanjangan masa tugas mereka,” ujarnya.

    Pengiriman bantuan medis ini dilakukan menyusul adanya status darurat yang ditetapkan oleh Pemerintah Vanuatu yang berlaku sejak 17-24 Desember 2024. Dilaporkan, gempa bumi yang melanda Vanuatu pada 17 Desember lalu, mengakibatkan 80.000 jiwa terdampak, termasuk 14.104 anak dan 769 penyandang disabilitas. Atas kejadian itu, pemerintah Vanuatu minta bantuan internasional.

    Dalam musibah tersebut, sebanyak 18 orang dilaporkan meninggal dunia, 200 orang luka-luka, dan 947 orang mengungsi ke gereja serta rumah penduduk di Manples, Britano, Kaweriki, dan Kona.

    Suharyanto menekankan bahwa bantuan Indonesia kepada Pemerintah Vanuatu merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan dan persaudaraan antar-kedua negara. Aksi kemanusiaan ini juga merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam bidang penanggulangan bencana di kawasan pasifik dan oseania.

    Hubungan diplomatik Indonesia-Vatunuatu terhubung melalui Kedutaan Besar RI untuk Australia di Canberra, di mana kedutaan ini merangkap sebagai perwakilan Indonesia untuk Republik Vanuatu. (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini