32.7 C
Jakarta
Thursday, March 13, 2025

    Sadis !!! Pembajak kereta api bunuh 50 penumpang, 300 sandera berhasil dibebaskan

    Terkait

    PRIORITAS, 13/3/25 (Islamabad): Informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Kamis (13/3/25) ini menyebutkan, Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengaku telah membunuh 50 orang dari 425 penumpang kereta api yang mereka bajak. Mereka juga masih menyandera sekitar 85 petugas keamanan, yang menjadi penumpang kereta Pakistan tersebut.

    BLA menuntut pembebasan tahanan politik Baloch, aktivis, dan orang hilang dalam waktu 48 jam. Mereka mengancam akan mulai mengeksekusi para sandera jika pemerintah tidak memenuhi tuntutannya.

    Kereta api Jaffar Express mengangkut 425 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan sedang dalam perjalanan sejauh 1.000 mil menuju kota Peshawar saat dibajak oleh militan BLA.

    Kereta yang juga mengangkut puluhan petugas keamanan tersebut, dibajak pada hari Selasa (11/3/25) saat memasuki terowongan di Bolan, sebuah distrik di provinsi barat daya Balochistan.

    “Militan BLA meledakkan jalur rel kereta api sebelum menembaki kereta, menewaskan masinis dan menjebaknya di dalam terowongan di Mashkaf”, kata Menteri Muda Dalam Negeri Pakistan Talal Chaudhry, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Sky News, hari Kamis (13/3/25).

    Ia mengatakan ada sekitar 70 hingga 80 penyerang telah membajak kereta tersebut. Pasukan keamanan terlibat baku tembak dengan militan yang mengenakan rompi berisi bahan peledak.

    Pejabat pemerintah belum mengonfirmasi berapa banyak sandera yang telah terbunuh. “Kami rakyat juga telah menjadi martir, tetapi kami akan membagikan rinciannya nanti”, kata kepala menteri di provinsi Balochistan, Sarfraz Bugti.

    Sebanyak 300 sandera dibebaskan

    Pihak pemerintah mengatakan lebih dari 50 militan pemberontak telah terbunuh dan serangan kini telah berakhir setelah kebuntuan selama sehari.

    Pejabat keamanan juga mengatakan lebih dari 300 sandera telah diselamatkan. Penumpang yang telah dibebaskan dengan ketakutan menggambarkan suara tembakan datang dari berbagai penjuru.

    “Pertama, mereka menyerang mesin dengan RPG (granat berpeluncur roket)”, tutur Noor Muhammad, yang bepergian bersama istrinya dengan kereta tersebut.

    “Setelah itu, tembakan dimulai dan ledakan terdengar, RPG digunakan. Tuhan menyelamatkan kami. Mereka menyuruh kami turun (dari kereta) dan menyuruh kami turun atau mereka akan menembak. Kami turun dan kemudian mereka berkata ‘pergi’”, jelasnya.

    Bashir Yousaf, bersama keluarganya yang sempat disandera menceritakan semua orang menangis dan penumpang berteriak. “Semua orang tiarap di lantai sambil berusaha menyelamatkan nyawa mereka. Suara tembakan terdengar dari mana-mana, lalu mereka (pemberontak) menyuruh kami tiarap”, paparnya.

    Setelah pemberontak menyuruh turun dari kereta, para penumpang malah sangat ketakutan akan ditembak kerena diminta untuk tidak menoleh ke belakang. “Saya terus berjalan tanpa menoleh ke belakang untuk menyelamatkan nyawa keluarga saya”, kata Yousaf sembari bersyukur bisa selamat.

    Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan itu dan mengatakan pejabat keamanan “mengusir” militan, sementara menteri dalam negeri Mohsin Naqvi menyebut para penyerang sebagai “musuh” Pakistan. (P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini