PRIORITAS, 30/6/24 (Jakarta): Ternyata ada instrumen Bank Indonesia yang bikin modal asing terus mengalir ke Indonesia.
Akibatnya, hingga 27 Juni 2024, Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing masuk ke pasar keuangan melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 123,2 triliun.
Perlu diketahui, SRBI merupakan salah satu instrumen pro-market BI untuk menarik modal asing dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Minggu (30/6/24).
Data transaksi sejak 1 Januari
Dilaporkan pula, secara keseluruhan transaksi dari 1 Januari hingga 27 Juni 2024 tercatat nonresiden jual neto Rp36,46 triliun di pasar surat berharga negara (SBN), jual neto Rp9,78 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp123,21 triliun di SRBI.
Sedangkan jika dilihat selama periode 24-27 Juni 2024, modal asing masuk ke pasar keuangan domestik senilai Rp19,69 triliun. Mayoritas modal asing masuk melalui SRBI, yaitu sebesar Rp9,16 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 24-27 Juni 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp19,69 triliun yang terdiri atas beli neto Rp8,3 triliun di pasar surat berharga negara (SBN), beli neto Rp2,23 triliun di pasar saham, dan Rp9,16 triliun di SRBI,” ungkap Erwin.
Sementara itu, yield surat utang Amerika Serikat (US Treasury Note) tenor 10 tahun naik ke level 4,286 persen per Kamis (27/6/24). Nilai premi risiko investasi (credit default swap) Indonesia 5 tahun di angka 78,06 basis poin pada Kamis (27/6/24) atau naik dari posisi pada Jumat (21/6/24) yang sebesar Rp76,48 basis poin.
Sedangkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI menunjukkan posisi nilai tukar rupiah di Rp16.394 per dolar AS pada Jumat (28/6/24). (P-INV/jr) — foto ilustrasi istimewa