27.3 C
Jakarta
Tuesday, June 3, 2025

    Rob dan hujan picu banjir di Pluit, dua RT masih terendam hingga pagi

    Terkait

    PRIORITAS, 30/5/25 (Jakarta): Laut datang membawa air asin, menyusup perlahan ke pemukiman padat di pesisir utara Jakarta. Pada Jumat (30/5/25) pagi, dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, masih terendam banjir rob.

    “Info terkini genangan air hingga pukul 06.00 WIB masih ada dua RT yang terendam banjir,” kata Mohammad Yohan, Kepala Pusat Data Informasi BPBD DKI Jakarta di Jakarta, seperti dikutip Beritaprioritas.

    Langit baru saja mengusir gelap, tapi air belum juga surut. Ketinggian air tercatat bervariasi antara 25 hingga 55 sentimeter, menyelimuti rumah dan jalan lingkungan.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan tim untuk mengawasi perkembangan genangan. Mereka bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, hingga Gulkarmat untuk percepatan penanganan.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” katanya dalam pernyataan resmi.

    Air naik sejak malam

    Muara Angke menanggung beban air dari dua sisi: dari langit dan laut.
    Ketua RW 22 Pluit, Bani, menyebut air mulai naik sejak Kamis malam, dibarengi guyuran hujan lebat.

    “Banjir rob ini diperparah hujan yang melanda Jakarta Utara selama tiga jam pada Kamis malam. Jadi ketinggian air meningkat,” kata Bani.

    Satu RT di Kelurahan Pluit dan ruas Jalan RE Martadinata juga terdampak pada Kamis (29/5/25) malam. Namun, pagi ini wilayah itu sudah kering kembali, meninggalkan lumpur dan sisa-sisa rob.

    Warga dihimbau tetap waspada menghadapi potensi banjir susulan.
    BPBD meminta masyarakat siaga dan menghindari daerah rendah saat air laut pasang.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 yang gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ucap Yohan.

    Rob bisa berulang

    Langit memang belum sepenuhnya bersahabat bagi Jakarta pesisir.
    BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob sejak 24 Mei dan berlaku hingga 31 Mei 2025.

    “Banjir rob dipicu fenomena Super New Moon, yakni kombinasi perigee dan bulan baru,” tulis BMKG dalam laman resminya.

    Fenomena itu meningkatkan gaya tarik bulan terhadap air laut, menyebabkan muka air laut naik secara ekstrem. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini