PRIORITAS, 21/7/25 (Jakarta): Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengonfirmasi ribuan aparatur sipil negara (ASN) sudah mulai menjalankan aktivitas pemerintahan di pusat ibu kota baru Indonesia.
Pemerintah menyatakan, keberadaan para ASN ini menandai IKN bukan lagi sebatas proyek pembangunan, tetapi sudah memasuki tahap operasional.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, menyebutkan, 1.200 ASN telah bekerja di IKN hingga pertengahan Juli 2025. Mereka berasal dari unsur Otorita IKN dan sejumlah perwakilan Kementerian Kesehatan.
“Ribuan ASN sudah ada yang bekerja dan beraktivitas di IKN. Ini menunjukkan IKN sudah hidup dan berdenyut dengan kegiatan pemerintahan,” ujar Troy seperti dikutip Beritaprioritas dari KOMPAS.com, Senin (21/7/25).
Dia memastikan, infrastruktur dasar seperti jaringan listrik, air, dan akses internet telah cukup menunjang kegiatan kerja. Troy menuturkan, aktivitas para ASN berlangsung normal dan rutin sejak beberapa pekan terakhir.
Di samping ASN, Tony juga melaporkan kehadiran sekitar 3.000 pekerja konstruksi yang tersebar di berbagai proyek fisik di kawasan IKN. Pemerintah menargetkan penyelesaian fasilitas utama seperti kantor kementerian, perumahan ASN, dan jalan utama sebelum akhir 2025.
Troy menambahkan, keberadaan para pekerja konstruksi tersebut turut mendorong percepatan pembangunan dan memastikan IKN bisa melayani operasional pemerintahan secara penuh.
Siap gelar HUT RI lokal
Otorita IKN diketahui sedang menjajaki kemungkinan pelaksanaan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80 di kawasan inti IKN. Pemerintah menganggap pelaksanaan upacara sebagai simbol resmi dimulainya aktivitas negara di ibu kota baru.
Troy menjelaskan, Otorita IKN akan berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara untuk memastikan kelayakan dan persiapan teknisnya.
“Bilamana memang upacara HUT RI itu dapat diselenggarakan [di IKN],” ujar Troy, mengindikasikan proses diskusi masih berlangsung di tingkat pusat.
Upacara HUT RI lokal di IKN direncanakan hanya melibatkan peserta dari unsur ASN dan pekerja di lapangan, tanpa mengundang pejabat tinggi negara. Dia menekankan pentingnya kesiapan teknis sebelum mengambil keputusan final.
Tony mengatakan, jika pemerintah pusat menyetujui rencana tersebut, maka pelaksanaan HUT ke-80 RI akan menjadi momen historis yang menandai peralihan administratif dari Jakarta ke Kalimantan Timur secara resmi dan simbolik. (P-Khalied Malvino)
