PRIORITAS, 4/2/25 (Tokyo): Kekurangan tenaga kerja domestik, membuat Jepang banyak mendatangkan pekerja dari luar negeri. Diketahui saat ini jumlah pekerja asing di Jepang mencapai rekor baru dengan lebih dari 2,3 juta orang per 31 Oktober 2024.
Berdasarkan data ini, menunjukkan peningkatan sebesar 12,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebagaimana laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.
Pekerja asal Vietnam peringkat pertama
Dilihat dari kewarganegaraan, tenaga kerja asal Vietnam menduduki peringkat pertama dengan jumlah 570.708 orang, atau sekitar seperempat dari total pekerja asing di Jepang. Pekerja asal China berada di posisi kedua dengan 408.805 orang, diikuti oleh tenaga kerja dari Filipina sebanyak 245.565 orang.
Sementara itu, dalam hal pertumbuhan jumlah pekerja, Myanmar mengalami lonjakan tertinggi sebesar 61 persen, disusul oleh Indonesia dengan peningkatan 39,5 persen, serta Sri Lanka sebesar 33,7 persen.
Dilaporkan, dari total populasi pekerja asing di Jepang ini, sekitar 207.000 di antaranya termasuk dalam kategori pekerja terampil khusus. Skema ini telah diterapkan sejak 2019 dan memungkinkan tenaga kerja dengan sertifikasi keterampilan profesional di 16 sektor, seperti konstruksi dan perawatan Lansia, untuk mendapatkan status kependudukan di Jepang.
Tantangan populasi yang menua
Saat ini, kenaikan jumlah pekerja asing di Jepang ini merupakan tren yang terus berlanjut selama 12 tahun berturut-turut. Jepang menghadapi tantangan besar akibat populasi yang menua, menyebabkan kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor.
Sesuai proyeksi dari Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), negara ini diperkirakan membutuhkan sekitar 6,88 juta pekerja asing di Jepang pada tahun 2040 agar dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. (P-jr)