33.4 C
Jakarta
Wednesday, July 9, 2025

    Putin pilih jenderal kejam pimpin angkatan darat Rusia

    Terkait

    PRIORITAS, 17/5/25 (Kyiv): Presiden Rusia Vladimir Putin telah menunjuk Panglima Angkatan Darat Rusia baru, Andrey Mordvichev, seorang Kolonel Jenderal yang terkenal kejam.

    Mordvichev yang memimpin serangan terhadap wilayah Ukraina di Mariupol pada tahun 2022, sangat ekstrem dan brutal.

    Ia tega membantai penduduk sipil yang ditemukan sedang berlindung dari serangan militer Rusia. Bahkan tentara Ukraina yang tertangkap mengalami luka-luka dan sudah menyerahpun, ia perintahkan untuk dieksekusi mati.

    Penunjukan dirinya terjadi di tengah laporan media yang mengklaim Rusia sedang mempersiapkan serangan besar baru di Ukraina, padahal Presiden Vladimir Putin sendiri sedang meminta upaya perdamaian.

    “Mordvichev adalah komandan Tentara Gabungan Pengawal ke-8 dari Distrik Militer Selatan Rusia, yang terlibat aktif dalam pengepungan Mariupol yang menewaskan puluhan ribu warga sipil Ukraina”, kata Dinas Keamanan Ukraina (SBU), seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Kyiv Independent, hari Sabtu (17/5/25).

    Pada September 2022 saat bertugas di Mariupol, Mordvichev bertemu dengan pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, untuk menyetujui rencana serangan terhadap kota tersebut, termasuk pengepungan dan penyerbuan Azovstal , tempat pasukan serta warga sipil Ukraina berlindung.

    Di bawah komando Mordvichev, pasukan Rusia melakukan penghancuran infrastruktur sipil dan melakukan kekejaman terhadap warga sipil dan militer Ukraina.

    Jenderal berdarah

    Media Inggris, The Sun  menyebutnya sebagai pemimpin yang haus darah, Zombie ‘General Blood’.

    Andrey Mordvichev, seorang pria yang sering digambarkan sebagai “jenderal paling haus darah” di Rusia.

    Tindakan Putin menunjuk Mordvichev tersebut, dipandang sebagai peringatan Kremlin tidak berencana menghentikan serangan mereka ke Ukraina dalam waktu dekat.

    Mordvichev adalah salah satu komandan Putin, yang paling terkenal karena sengaja membiarkan puluhan ribu anak buahnya terbunuh dalam perang.

    Ia dijuluki ‘Jenderal Berdarah’ karena memimpin operasi mematikan untuk merebut kota Avdiivka yang dibombardir di Ukraina.

    Sebanyak 17.000 tentara Rusia anggota pasukannya tewas dan sekitar 30.000 lainnya terluka, akibat sengaja dikorbankan sebagai umpan tembakan meriam.

    Sementara Ukraina mencatat kerugian antara 5.000 dan 7.000 orang. Tragisnya, Mordvichev malah mendapat gelar Pahlawan Rusia, Dewa Bintang.

    Rusia mengumumkan kematiannya pada bulan pertama perang. Namun, ia menentang berita duka itu dan segera muncul kembali. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini