Tonton Youtube BP

PT Freeport akan klaim asuransi sebesar Rp16,74 triliun

Armin Mandika
26 Sep 2025 10:15
News 0 16
2 minutes reading

 PRIORITAS, 26/9/25 (Jakarta): Klaim asuransi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,74 triliun (asumsi kurs Rp 16.745 per US$) rencananya akan diajukan Freeport-McMoRan (FCX), perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS)

Itu dilakukan menyusul kejadian longsor yang terjadi di kawasan tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Senin, 8 September 2025 lalu. Tambang Grasberg ini dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia. Freeport-McMoRan merupakan pemegang 48,77 persen saham di PT Freeport Indonesia.

Pihak PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menghentikan sementara operasi tambang bawah tanah Grasberg dan memusatkan semua sumber daya untuk mengevakuasi tujuh pekerja kontraktor yang terjebak di dalamnya.

Tanggal 20 September 2025, Freeport telah menemukan dua pekerja yang sebelumnya hilang dan dipastikan meninggal. Adapun, dengan adanya insiden tersebut perusahaan tengah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan terhadap rencana produksi di masa mendatang.

Pihak perusahaan mengambil langkah dengan mengajukan klaim asuransi. Sementara beberapa proyek akan ditinjau ulang dan dikelola untuk memprioritaskan sumber daya yang diperlukan guna mendukung pemulihan produksi.

“PTFI bermaksud untuk menuntut ganti rugi atas kerugian berdasarkan polis asuransi properti dan gangguan bisnisnya, yang menanggung kerugian hingga US$ 1,0 miliar (dengan batas US$ 0,7 miliar untuk insiden di bawah tanah), setelah dikurangi deductible sebesar US$ $0,5 miliar,” kata Freeport-McMoRan, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (25/9/25) sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.

Sedangkan Goldman Sachs memangkas proyeksi pasokan tambang- tembaga global untuk 2025 dan 2026. Hal ini buntut terjadinya insiden longsoran di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) tersebut.

Pihak Goldman Sachs memperkirakan total kehilangan pasokan tembaga mencapai 525.000 ton imbas dari gangguan tersebut. Proyeksi pasokan tambang global pun dipangkas sebesar 160.000 ton pada paruh kedua 2025 dan 200.000 ton pada 2026.

Untuk produksi Grasberg kini diperkirakan turun 250.000 hingga 260.000 ton pada 2025 dan berkurang 270.000 ton pada 2026. Freeport menilai produksi kuartal IV 2025 akan sangat rendah, lantaran area tambang yang tidak terdampak baru bisa kembali beroperasi pertengahan kuartal, dengan porsi sekitar 30 persen-40persen dari kapasitas tahunan. (P-*r/am)

 

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x