33.1 C
Jakarta
Saturday, August 2, 2025

    Program kemanusiaan aktris Angelina Jolie terancam kebijakan PM Inggris

    Terkait

    PRIORITAS, 1/8/25 (London): Program kemanusiaan anti-kekerasan seksual, yang digagas aktris Angelina Jolie dan William Hague, terancam macet setelah Perdana Menteri Inggris,  Sir Keir Starmer, melakukan kebijakan pemotongan semua bantuan luar negeri.

    Seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Jumat (1/8/25), pada tahun 2012 lalu, aktris Hollywood, Angelina Jolie yang juga utusan khusus PBB dan mantan menteri luar negeri Lord William Hague, menggagas Pencegahan Kekerasan Seksual dalam Konflik (PSVI),  untuk mengatasi kekerasan seksual di negara yang menjadi zona perang.

    Hal itu terjadi setelah pertemuan puncak global Akhiri Kekerasan Seksual dalam Konflik di London, di mana Jolie berjanji untuk membantu memastikan pemerintah bertanggung jawab, atas berakhirnya kekerasan seksual di zona perang.

    “Kami di sini untuk gadis berusia sembilan tahun di Uganda, yang diculik dan dipaksa menjadi budak seks”, kata Jolie saat itu.

    “Kami di sini untuk pria di Bosnia, bertahun-tahun setelah diperkosa, masih terstigma, tidak mampu menghasilkan cukup uang untuk membeli roti bagi keluarganya”, ujarnya.

    “Kami ada di sini untuk semua penyintas yang terlupakan dan tersembunyi yang telah dibuat merasa malu atau ditinggalkan”, paparnya.

    “Dan untuk anak-anak korban pemerkosaan, kami ingin seluruh dunia mendengar kisah mereka dan memahami bahwa ketidakadilan ini tidak dapat ditoleransi, dan bahwa kesedihan dan belas kasihan saja tidak cukup”, tegasnya.

    Akibat invasi Rusia

    Selama 22 tahun lebih inisiatif tersebut berjalan baik karena tetap mendapat topangan dana dari Inggris.

    Program Angelina Jolie tersebut telah menunjukkan hasil yang mengesankan, karena mampu memberikan korban kekerasan seksual akses terhadap dukungan medis, psikologis, dan finansial untuk membangun kembali kehidupan mereka.

    Inisiatif Angelia Jolie telah membantu lebih dari 55.000 penyintas mendapatkan akses bantuan hukum dan layanan keadilan lainnya dalam tiga tahun terakhir.

    PSVI ikut turun membantu para korban di Sudan, Somalia dan sejumlah negara dn tempat yang dilanda konflik.

    Namun, pemotongan anggaran yang dilakukan PM Inggris, akan membuat kegiatan PSVI menghadapi ketidakpastian.

    Inggris memotong semua anggara bantuan luar negeri, gara-gara negara tersebut membutuhkan  dana peningkatan pertahanan, akibat invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan perang hebat berkepanjangan.

    Peningkatan kematian

    Pemerintah Inggris mengalokasikan hingga £12,5 juta untuk tiga tahun sebelumnya. Tapi kini hanya akan menyediakan dana sebesar £3,85 juta untuk mendanai program inisiatif Angelina Jolie itu pada tahun depan.

    Selain mendapat pemotongan, anggaran baru untuk kegiatan program Angelina Jolie itu, juga belum ada kepastian kapan akan direalisasi.

    Dr Paul Kirby, seorang akademisi yang mengkhususkan diri dalam gender dan konflik bersenjata, mengatakan koalisi global melawan kekerasan seksual dalam konflik, sudah terguncang akibat Presiden Trump membubarkan badan bantuan luar negeri AS, USAID.

    Dampak pemotongan bantuan luar negeri itu, kemungkinan akan mengakibatkan peningkatan angka kematian global, karena para korban sulit mendapat akses pertolongan.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini