27.5 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025
spot_img

    Program CKG, akses masyarakat untuk periksa kesehatan tanpa rumit

    Terkait

    PRIORITAS, 17/2/25 (Jakarta): Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mulai berjalan pada 10 Februari 2025. Program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin guna mencegah penyakit serius seperti stroke, penyakit jantung, dan tuberkulosis.

    Pemeriksaan kesehatan gratis ini tersedia di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

    Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, program ini mencakup berbagai jenis pemeriksaan yang disesuaikan dengan tahapan usia peserta. Bayi baru lahir akan mendapatkan enam jenis pemeriksaan, balita delapan jenis, anak usia sekolah antara 11 hingga 13 jenis, dan dewasa serta lansia hingga 19 jenis pemeriksaan.

    Presiden Prabowo menekankan pentingnya masyarakat memanfaatkan fasilitas ini dan tidak ragu untuk memeriksakan kesehatannya. Ia berharap melalui program ini budaya pencegahan penyakit dapat ditingkatkan, sehingga masyarakat tidak hanya berobat saat sudah sakit, tetapi juga melakukan langkah preventif untuk menjaga kesehatan.

    Untuk mendaftar, masyarakat dapat mengunjungi puskesmas atau klinik terdekat yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Selain itu, pemerintah juga menyediakan layanan pendaftaran melalui aplikasi kesehatan resmi yang dapat diunduh di ponsel pintar. Dengan adanya berbagai kemudahan ini, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan secara optimal dan menjaga kualitas hidup yang lebih baik.

    Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani pun mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia tidak takut untuk memeriksa kesehatannya melalui CKG yang diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Masyarakat tidak perlu takut memeriksakan diri dan mengetahui kondisi kesehatannya. Dengan begitu dapat mencegah datangnya serangan penyakit yang mendadak,” ujar Netty dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, program CKG pun dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui deteksi dini kondisi kesehatan yang dapat diakses di puskesmas atau di posyandu.

    Untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut, dia juga mengimbau pemerintah dan insan media untuk memasifkan sosialisasi mengenai program CKG. “Jangan sampai program bagus ini malah tidak dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat,” kata dia.

    Berikutnya, Netty menekankan bahwa dirinya menyambut baik peluncuran program cek kesehatan gratis tersebut. “Program yang ditujukan untuk masyarakat yang berulang tahun, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia ini merupakan kebijakan yang bagus dan bermanfaat. Bahkan, untuk ibu hamil dan balita disiapkan program pemeriksaan kesehatan khusus,” ujarnya.

    Dikutip Antara, sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin telah menegaskan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi program CKG dalam upaya untuk memastikan layanan tersebut merata dan berjalan di berbagai wilayah, khususnya di luar Pulau Jawa. “Kami masih akan melihat aktivasi program CKG terutama di wilayah luar Jawa apakah sudah dimulai atau belum,” kata Budi saat mengunjungi Puskesmas Waru di Sidoarjo, Jumat, (14/2/25).

    Budi menyatakan pihaknya akan melakukan kunjungan-kunjungan ke berbagai puskesmas dan fasilitas kesehatan CKG di luar Jawa demi memastikan target 100 juta peserta di seluruh Indonesia dapat tercapai pada tahun ini.

    Dalam kunjungan tersebut Budi juga menilai pihaknya akan memonitor jumlah peserta dengan cermat. Ia menyatakan dari target 100 juta peserta CKG, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan fokus untuk mencapai setidaknya 50 persen dari target tersebut. (P-bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini