31.1 C
Jakarta
Thursday, August 14, 2025

    Presiden Donald Trump bisa raih Nobel perdamaian

    Terkait

    PRIORITAS, 14/8/25 (Washington): Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kemungkinan bisa menerima penghargaan Nobel Perdamaian, karena ia dinilai berhasil menghentikan tujuh konflik atau perang di dunia.

    Sejumlah pemimpin dunia juga resmi mengajukan atau menjanjikan nominasi bagi Trump atas perannya dalam memediasi berbagai konflik internasional tersebut. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari CNBC Indonesia, hari Kamis (14/8/25).

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyerahkan surat nominasi langsung ke Trump saat berkunjung ke Gedung Putih pada Juli 2025 lalu.

    Perdana Menteri Kamboja Hun Manet juga mengirim surat nominasi ke Komite Nobel Perdamaian Norwegia, mengakui “kenegarawanan luar biasa” Trump, dalam menghentikan bentrokan perbatasan Thailand-Kamboja pada akhir Juli. Konflik lima hari itu menewaskan lebih dari 40 orang dan memaksa 300.000 warga mengungsi.

    “Intervensi tepat waktu ini, yang mencegah konflik berpotensi menghancurkan, sangat penting dalam mencegah jatuhnya banyak nyawa dan membuka jalan menuju pemulihan perdamaian antara kedua negara,” ujar Hun Manet, seperti dikutip Newsweek, Rabu (13/8/2025).

    “Upaya konsistennya untuk mencapai perdamaian melalui diplomasi sangat sejalan dengan visi Alfred Nobel,” tambahnya.

    Menurut Reuters, Trump menekan Hun Manet dan Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai dengan mengatakan tidak akan ada kemajuan dalam negosiasi tarif perdagangan hingga konflik dihentikan.

    Gencatan senjata dicapai pada 28 Juli, disusul perjanjian damai rinci pada 7 Agustus.

    Armenia-Azerbaijan

    Dukungan bagi Trump juga datang dari Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev usai pertemuan puncak di Washington pada 8 Agustus 2025, yang menghasilkan kesepakatan bersejarah mengakhiri konflik Nagorno-Karabakh.

    Kesepakatan ini mencakup pembukaan koridor transit “Trump Route for International Peace and Prosperity (TRIPP)” di Armenia.

    “Sebagai negara yang berperang selama lebih dari tiga dekade, memiliki tanda tangan bersejarah ini sungguh sangat berarti,” kata Aliyev.

    “Ini adalah hasil nyata dari kepemimpinan Presiden Trump, dan tak seorang pun dapat mencapainya”, ujarnya.

    Sementara Pashinyan menambahkan ia akan “mendukung penuh” nominasi Nobel untuk Trump.

    Dari Afrika, Presiden Gabon, Brice Oligui Nguema dan Menteri Luar Negeri Rwanda, Olivier Nduhungirehe, juga tercatat memberi dukungan.

    Olivier memuji peran Trump dalam mendorong kesepakatan damai antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo.

    Pemerintah Pakistan secara resmi mengajukan nominasi Nobel atas “intervensi diplomatik tegas” Trump selama konflik empat hari dengan India, meski India membantah klaim tersebut.

    Gedung Putih mengeklaim Trump telah membantu mengakhiri atau meredakan sedikitnya enam konflik global lain, termasuk Israel-Iran, Serbia-Kosovo, dan Mesir-Etiopia.

    “Satu kesepakatan damai per bulan,” kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.

    Trump pesimis

    Pengumuman pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dijadwalkan pada Oktober. Meski mendapat dukungan internasional, Trump masih menyatakan pesimistis.

    “Apapun yang saya lakukan, mereka tidak akan memberikannya. Saya tidak berpolitik untuk itu. Banyak orang yang berpolitik”, katanya.

    Memang masih ada sejumlah konflik yang justru memberikan sentimen negatif terkait potensi pemberian Nobel Perdamaian kepada Trump.

    Salahsatunya, perang Rusia-Ukraina yang masih menyisakan tanda tanya apakah peran Trump akan mampu mengakhiri konflik atau memperburuknya.

    Sikap Trump atas konflik Gaza juga bisa menjadi ganjalan, mengingat sikap kerasnya mendukung Israel yang dinilai banyak negara melakukan genosida.

    Komite Nobel menerima ratusan nominasi setiap tahun dan tidak akan mengungkapkan daftar resmi nominasi hingga 50 tahun mendatang.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini